Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pesan Haji Rahbar 1436 H

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Rabu (23/9/2015) bertepatan dengan pelaksanaan manasik doa Arafah, merilis pesan untuk kongres agung Haji, dan menilai manasik ini memiliki berbagai aspek dan konsep penuh makna. Beliau menyeru para hujjaj, dari berbagai negara dan bangsa, merenungkan hal tersebut.

Dalam pesan tersebut, Rahbar menyinggung politik jahat Amerika Serikat di kawasan dan menilainya sebagai faktor peperangan, pertumpahan darah, kerusakan, pengungsian, keterbelakangan serta perselisihan etnis dan mazhab. Menurut beliau itu semua menjadi PR utama semua umat Islam. Setiap Muslim memilik tanggung jawab berat di hadapan perilaku rezim penjajah Zionis yang telah menyampaikan kejahatannya di negara Palestina hingga pada puncak kebuasan dan kekejian, berulangkali menistakan sakralitas wilayah suci Masjid al-Aqsa serta memusnahkan nyawa dan harta warga tertindas Palestina. Umat Islam harus mengetahui tugas-tugas islami mereka.

Pesan lengkap beliau sebagai berikut:

بِسم الله الرحمن الرحیم
والحمد لله رب العالمین و الصلاه و السلام علی سید الخلق اجمعین محمد و آله الطاهرین و صحبه المنتجبین و علی التابعین لهم باحسان الی یوم الدین

Dan salam sejahtera untuk Ka’bah yang mulia, poros tauhid dan pusat tawaf orang-orang Mukmin, serta tempat turunnya para malaikat, dan salam sejahtera untuk Masjidul Haram, Arafah, Mash’ar dan Mina, dan salam sejahtera untuk kalbu-kalbu khusyu’, lidah-lidah yang berzikir, mata-mata yang terbuka menuju keinsafan, benak-benak yang telah memahami pelajaran masa lalu; dan salam untuk kalian para hujjaj berbahagia yang berkesempatan mengucap Labbaik menjawab seruan Allah dan duduk di  jamuan penuh nikmat ini.

Tugas pertama adalah perenungan dalam Labbaik global, historis dan konstan ini.

إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ  لَبَّيْكَ

Segala puja dan puji adalah milik-Nya, semua nikmat dari-Nya, dan seluruh kekuasaan dan kekuatan adalah milik-Nya. Inilah perspektif yang diberikan kepada pelaksana haji pada langkah pertama kewajiban penuh bobot dan makna ini, dan kelanjutan manasik ini, terbentuk seirama dengannya, dan kemudian diletakkan di hadapannya bak pendidikan yang kekal dan pelajaran yang tidak mungkin terlupakan, dan dia akan dituntut untuk menyusun program hidup berasaskan hal itu. Menimba pelajaran besar ini dan pengamalannya, bagaikan sumber penuh berkah yang dapat memberikan kesegaran, kegairahan dan dinamika dalam hidup umat Islam serta membebaskan mereka dari berbagai kesulitan yang menjerat—sekarang dan di setiap periode.

Berhala keegoisan, kesombongan, hawa nafsu, berhala hegemoni dan kepatuhan pada hegemoni, berhala imperialisme global, berhala kemalasan dan ketidakbertanggungjawaban serta semua berhala yang menghinakan jiwa mulia manusia, akan termusnahkan dengan seruan Ibrahim ini, jika muncul dari lubuk hati yang terdalam dan menjadi program hidup, seta kebebasan, kemuliaan dan keselamatan akan menggeser ketergantungan, kesulitan dan penderitaan.

Saudara dan saudari pelaksana haji, dari bangsa dan negara manapun, hendaknya merenungkan kalimat penuh hikmah ilahi ini dan dengan pandangan teliti terhadap berbagai masalah dunia Islam khususnya di Asia Barat dan Afrika Utara, hendaknya mereka merenungkan tugas dan tanggung jawab untuk diri mereka berdasarkan kapasitas, fasilitas individu dan lingkungan, serta sungguh-sungguh mengupayakannya.

Dewasa ini, politik jahat Amerika Serikat di wilayah ini yang menjadi penyebab perang, pertumpahan darah, kerusakan, pengungsian, dan juga kemiskinan, keterbelakangan serta perselisihan etnis dan mazhab di satu sisi, dan kejahatan rezim Zionis yang telah menyampaikan perilaku penjajahan di negara Palestina hingga ke puncak kebuasan dan kekejian, penistaan repetitif atas wilayah suci Masjid al-Aqsa, serta pemusnahan nyawa dan harta warga tertindas Palestina di sisi lain, masalah  utama kalian semua umat Islam adalah harus memikirkannya dan mengetahui tugas-tugas islami kalian di hadapan itu semua. Dan para ulama agama serta para elit politik dan budaya memiliki tugas lebih berat yang sayangnya kerap mereka abaikan. Para ulama alih-alih mengobarkan api perpecahan mazhab, dan para politisi daripada pasif di hadapan musuh, serta para elit budaya ketimbang sibuk pada isu-isu marginal, hendaknya mengidentifikasi penderitaan besar dunia Islam serta menerima dan melaksanakan tugas  yang akan mereka pertanggungjawabkan di hadapan keadilan Allah Swt. Berbagai peristiwa memilukan di kawasan, di Irak, Suriah, Yaman, Bahrain, Tepi Barat Sungai Jordan, Jalur Gaza, dan sejumlah wilayah lain di negara-negara Asia dan Afrika, adalah masalah besar umat Islam yang harus disaksikan pada  ujung jari propaganda imperialisme global dan dipikirkan solusinya. Bangsa-bangsa harus menuntut hal itu dari pemerintah-pemerintah mereka dan pemerintah juga harus berkomitmen dalam melaksanakan tugas beratnya.

Dan haji serta konsentrasi agungnya, merupakan panggung terpenting kemunculan dan pertukaran tugas-tugas bersejarah ini. Dan kesempatan Bara’ah (lepas tangan dari kaum musyrik dan taghut) yang harus dimanfaatkan dengan partisipasi semua hujjaj dari semua tempat, merupakan salah satu manasik politis paling jelas dalam kewajiban komprehensif ini.

Tahun ini peristiwa pahit dan merugikan Masjidul Haram membuat pahit lidah para hujjaj dan bangsa mereka. Benar bahwa para korban peristiwa itu sedang shalat, bertawaf dan beribadah, ketika menyambut pertemuan dengan Sang Haq, menggapai kebahagiaan besar dan insyaallah bersemayam dalam wilayah aman, terjaga dan rahmat ilahi, ini merupakan duka besar bagi para keluarga korban, akan tetapi ini tidak akan mengurangi besarnya tanggung jawab pihak-pihak yang berkomitmen atas keamanan para tamu Sang Maha Pengasih. Pengamalan komitmen dan pelaksanaan tugas ini merupakan tuntutan tegas kami.

Wassalamu alaa ibadillahis salihin
Sayyid Ali Khamenei
4 Dzulhijjah 1436 H

700 /