Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemilu Mirip Pemakaman Syahid Qasim Sulaimani Semua Berpartisipasi

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dalam pidato yang disiarkan dalam televisi pada malam pemilihan presiden dan DPR mengatakan:

Pemilu bak pemakaman Syahid Sulaimani terlepas dari ragam pilihan politik, setiap orang Harus berpartisipasi!

Rabu sore (16/6), Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menyampaikan pidato untuk bangsa Iran yang disiarkan televisi dalam menyambut pemilu yang akan berlangsung di hari Jumat mendatang. Pemilu di Republik Islam Iran adalah satu peristiwa yang paling menentukan. Hal itu karena pemilu kali ini, tentu akan sangat berpengaruh dalam semua sektor baik itu ekonomi maupun non-ekonomi.

Menurutnya, pemilu kali ini sangat penting mengingat berbagai upaya musuh yang sangat gencar dalam mempengaruhi rakyat Iran untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu, melemahkan Iran dengan meningkatkan embargo dan selalu mencampuri urusan politik dalam negeri, ekonomi dan menyebarkan tindak teror di Iran.

Terkait hal itu, beliau berkata, “Keluh kesah masyarakat - terutama rakyat yang haknya terabaikan - karena masalah-masalah pendapatan mereka tidak diperhatikan adalah hal yang wajar. Akan tetapi, masalah ini harus diselesaikan dengan memilih sosok yang kuat, pekerja keras dan tak kenal lelah! Dan dengan rahmat Allah Swt, pada hari Jumat (18/6), semua rakyat akan kembali mengharumkan nama Iran dan Republik Islam. Lagi-lagi, mereka akan melawan kehendak musuh dan semua lapisan masyarakat akan tampil meski dengan pilihan politik yang berbeda. Mereka akan berpartisipasi dalam pemilu seperti halnya mereka datang dalam pemakaman Syahid Qasim Suleimani dan mereka akan memandang pemilu di luar pilihan politik mereka.”

 

Partisipasi Prinsip Utama PEMILU

Imam Khamenei mengucapkan selamat atas dasa kelahiran Imam Ali bin Musa al-Ridha as dan menyebut pengaruh dan pentingnya cara rakyat bertindak dalam pemilu di hari Jumat mendatang dan dalam semua masalah dan bidang pemilihan di tahun-tahun mendatang dengan mengatakan, “Dalam pemilihan hari Jumat (18/6), prinsip utama ialah partisipasi! Baru setelah itu jenis pilihan! Dan kami berharap dengan izin Allah Swt, semua masyarakat akan hadir di arena (pemilu) ini dengan cara yang terbaik.”

Beliau menyebutkan bahwa kehadiran rakyat dalam sistem Republik Islam adalah berdasarkan prinsip dan dokumen pemikiran yang sehat dan menambahkan, “Tentu saja, manfaat politik dari kehadiran rakyat sangatlah banyak dan sangat melimpah berkahnya. Namun, pokok kehadiran rakyat di kotak suara tentunya jauh lebih penting.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi menyebut realisasi Republik Islam tergantung pada realisasi kedua dimensinya yaitu Republik dan Islam, dan berkata, “Inilah sebabnya mengapa semua pusat kekuatan jahat di dunia sangat menentang pemilihan di Iran sebagai lambang republik.”

Imam Khamenei menganggap bahwa “meracuni pikiran rakyat Iran terkait pemilu” dan jika memungkinkan “ikut campur tangan dalam pemilu” adalah dua tujuan penting yang hingga kini selalu didengungkan oleh para musuh. Beliau berkata, “Mereka ingin keramaian dan kemuliaan pemilu di Iran tidak sampai tampak. Namun meski dengan pelbagai anti propaganda musuh, pemilu selalu terlaksana tepat waktu dengan kehadiran rakyat Iran.”

Beliau menyatakan bahwa tidak ada pemilu di negara mana yang mendapat serangan yang begitu dahsyat oleh musuh seperti di Iran. Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Dalam pemilu tahun ini, selama beberapa bulan, media-media Amerika, Inggris dan antek-antek bayaran mereka terus berusaha untuk mempertanyakan kebenaran pemilu dan mengurangi kehadiran masyarakat."

Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran menganggap bahwa kurangnya partisipasi rakyat dan menjauhkan mereka dari sistem pemerintahan Islam adalah tujuan utama media-media asing seraya mengatakan, “Tentu saja -kecuali untuk beberapa kelompok-, kehendak dan tekad rakyat justru selalu bertindak bertentangan dengan kehendak musuh. Dan insya Allah, kali ini bangsa Iran akan kembali memberikan dukungannya kepada pemerintahan Islam dan negaranya.”

 

PEMILU Mirip dengan Pemakaman Jenazah Syahid Qasim Sulaimani Di Luar Berbagai Pilihan Politik

Dengan menekankan akan pentingnya rakyat dalam melihat fakta-fakta politik negara di luar masalah politik dan berkata, “Pemakaman jenazah Syahid Qasim Sulaimani adalah salah satu fakta ini dan semua orang berpartisipasi di dalamnya terlepas dari ragam pilihan politik!”

Beliau menambahkan, "Pemilu harus dipandang dengan pandangan di atas seluruh pilihan politik yang berbeda dan semua harus berpartisipasi di dalamnya! Hal itu karena sistem sosial negara membutuhkan masalah ini!"

Dengan mengutip Alquran, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menganggap bahwa berpartisipasi dalam pemilu adalah salah satu amal shaleh (sebagai tindakan yang benar), mengingat hal itu sangat mengganggu musuh-musuh agama dan Islam.

 

Kehadiran Rakyat Bentuk Dukungan terhadap Pemerintahan Islam

Imam Khamenei dalam menyatakan beberapa poin penting terkait dengan pemilu mengatakan, “Poin terpenting ialah bahwa kehadiran rakyat dalam pemilu menunjukkan dukungan rakyat terhadap Sistem Pemerintahan Islam dan dukungan rakyat ini memiliki efek tak tertandingkan pada otoritas nyata Sistem Pemerintahan Islam dan Iran”.

Imam Khamenei juga mengkritik isu-isu negatif tentang pemilu yang disebarkan baik di dunia maya maupun pers dengan mengatakan, “Orang-orang ini tak ubahnya para musuh masyarakat, mereka berusaha untuk mengurangi partisipasi rakyat, melemahkan sistem pemerintahan dan tentu saja akan melemahkan Iran! Apabila demikian, maka dengan campur tangan asing, Iran akan menjadi negara tidak aman dan bisa saja menjadi tempat para teroris!”

Hal lain yang dijelaskan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran ialah hubungan terbalik antara jumlah kehadiran rakyat Iran dan peningkatan tekanan musuh.

Beliau berkata, “Berdasarkan fakta ini, jika kita ingin mengurangi dan menghilangkan tekanan ekonomi musuh - yaitu sanksi dan tekanan-tekanan lainnya - maka kita harus meningkatkan partisipasi dalam pemilu dan menunjukkan kepada musuh akan dukungan rakyat pada negara."

Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran juga menunjukkan efek dari kehadiran rakyat yang lebih besar dalam meningkatkan kekuatan dan produktifitas bagi presiden yang akan terpilih dan mengatakan, “Ada banyak kesempatan dan peluang di negara ini yang sangat bergantung pada sosok-sosok pekerja keras, tidak kenal lelah dan kuat. Kehadiran dan suara rakyat yang tinggi dalam memilih presiden masa depan ini tentu dapat menambah kekuatannya untuk mengurangi berbagai masalah yang ada.”

 

Pemilu Yang Absah dan Kompetitif

Tak lupa, Imam Khamenei selalu menekankan secara terus menerus akan "keabsahan pemilu" dengan mengatakan, "Di negara Republik Islam, pemilihan umum selalu berlangsung absah! Adapun mengapa para presiden yang berkuasa kadang-kadang datang dengan selera politik yang sama sekali berbeda antara satu dengan lainnya, hal itu justru menunjukkan akan pemilihan yang absah selama bertahun-tahun di Republik Islam!"

Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran menyebut "nilai kompetitif" sebagai salah satu fakta tak terbantahkan lainnya dari pemilihan umum di Iran dan menambahkan, “Dalam pemilu dan dalam acara debat, para kandidat menunjukkan nilai kompetitif mereka melalui debat intelektual dan verbal mereka yang masing-masing memiliki pendukungnya masing-masing. Tentu saja, saya juga akan mengomentari isi debat (kandidat capres) setelah pemilu!”

Mengacu pada kebijakan musuh yang dari awal revolusi hingga hari ini. terus menerus mempertanyakan kebenaran suara rakyat, beliau mengatakan, “Yang menarik di sini ialah sebagian negara di pertengahan abad ke-21 yang masih dijalankan dengan sistem kabilah atau kesukuan sementara bau pemilihan sama sekali tidak tercium di dalamnya –yang mana masyarakatnya sampai tidak bisa membedakan mana kotak pemilu dan mana kotak buah-buahan-, kini mereka mengadakan satu acara televisi selama 24 jam dan mengklaim bahwa pemilihan Iran tidak demokratis!”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran selanjutnya mengungkapkan akan keraguan sebagian masyarakat miskin dan tersingkirkan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu dan mengatakan, “Mereka memiliki harapan dan keluhan yang masuk akal, yang sebagian besar adalah tentang mata pencaharian, perumahan dan pekerjaan. Untuk itu, para pejabat negara harus benar-benar mengatasi masalah ini dan pemerintah terpilih yang akan datang harus mengutamakan agenda ini dan diharapkan mampu mengatasinya.”

Imam Khamenei menambahkan, "Orang-orang ini tidak pergi ke tempat pemungutan suara karena keluhan mereka! Namun ketahuilah bahwa permasalahan utamanya ialah apabila mereka tidak pergi ke tempat pemungutan suara karena marah kepada mereka, hal ini tentu tidak akan menyelesaikan masalah! Masalahnya akan terpecahkan ketika; pertama, semua orang pergi ke tempat pemungutan suara dan kedua, mereka memilih seseorang yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah ini.”

Beliau menekankan, "Oleh karena itu, keluhan dan harapan kelompok masyarakat sangatlah pantas dan dapat dibenarkan tetapi kesimpulan mereka tidak benar. Oleh karena itu, semua orang harus berpartisipasi dalam pemilihan!"

 

Peran Pemuda dalam Isu-isu Utama Negara

Mengacu pada peran utama para pemuda dalam isu-isu utama negara, Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran menambahkan, "Saya sangat percaya pada para pemuda dan saya mengharapkan mereka untuk mendorong rakyat untuk berpartisipasi dalam pemilu dengan memainkan peran pengemudi saat menghadiri pemungutan suara. Juga, kehadiran suara pertama dalam pemilu tentunya memiliki tempat khusus persis seperti pesta perayaan tugas politik pertama.”

Imam Khamenei mengkritik beberapa analisis yang salah dan lemah di dalam negeri yang justru mengakibatkan masyarakat menjadi putus asa dengan mengatakan, “Menyebarkan keputus asaan dan harapan di negara ini tentu tidak ada tempat sama sekali! Hal itu karena negara dan bangsa ini sangat kuat dan memiliki fondasi yang kuat!”.

Beliau mengatakan bahwa kemampuan dan fasilitas negara itu sangatlah berlimpah dan menambahkan, "Setiap kali kemampuan ini digunakan, maka hal-hal besar telah dilakukan seperti kemenangan Revolusi itu sendiri, perlawanan rakyat Iran dalam perang pertahanan yang suci (saat diserang oleh Irak), dan contoh terbaru ialah produksi vaksin corona buatan Iran!"

Beliau mencontohkan, "Para pemuda tidaklah diam berpangku tangan dengan menunggu vaksin dari beberapa negara asing yang pelit! Dan terlihat sekarang, berkat upaya para pemuda, maka kita termasuk di antara enam negara yang memproduksi vaksin korona di dunia!"

Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran juga menyinggung masalah lain yang terjadi di masa lalu terkait dengan produksi radiofarmasi meskipun ada sabotase dari Barat. Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Beberapa tahun silam – terlepas dari janji dan janji yang disampaikan – akhirnya kita tidak diberikan radiofarmasi. Untuk itu, anak-anak muda kita kemudian berupaya untuk mencapai pengayaan uranium 20% dalam beberapa bulan. Dan sekarang, uranium yang diperkaya 60% telah mampu diproduksi sendiri, yang tentu semua itu untuk tujuan damai!”

Imam Khamenei juga menekankan akan kemampuan dan peralatan pertahanan negara dengan mengatakan, “Oleh karena itu, usaha untuk membuat putus asa bangsa Iran dengan ragam kemampuan seperti itu dan kekuatan yang kuat yang dimilikinya adalah perbuatan keliru dan tidak mungkin!”.

 

Apresiasi Terhadap Petugas PEMILU

Selanjutnya, dengan memberikan apresiasi beliau juga memberikan beberapa nasihat kepada para petugas pemilu (KPU).

Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran menekankan, “Harus ada langkah-langkah yang diambil untuk melindungi kesehatan rakyat saat menghadiri kotak suara. Selain itu, masalah kelangkaan kertas suara atau keterlambatan kedatangannya -yang merupakan salah satu masalah pemilu sebelumnya-, juga harus sudah teratasi.”

Terkait dengan beberapa laporan yang mengatakan bahwa persiapan pemilu di luar negri masih belum dilakukan sebagaimana mestinya, beliau mengatakan, "Kementerian Luar Negeri dan Dalam Negeri harus memberikan persiapan yang diperlukan sesegera mungkin karena waktunya semakin sempit."

Imam Ali Khamenei juga meminta pejabat pemilu untuk menindak tegas segala pelanggaran dalam pemilu.

Di ujung pidatonya, beliau memohon doa kepada Allah Swt untuk membimbing hati dan jiwa-jiwa (anak bangsa) demi negara dan bangsa yang lebih baik. [HRS]

700 /