Pemimpin Revolusi Islam siang ini (Rabu, 18/6), dalam sebuah pesan televisi, memuji sikap tenang, berani, dan tepat waktu dari rakyat Iran dalam menghadapi serangan bodoh dan jahat rezim Zionis baru-baru ini. Ia menyebut hal itu sebagai tanda kedewasaan rakyat dan pengokohan rasionalitas serta spiritualitas bangsa, seraya menegaskan: "Bangsa Iran akan berdiri kokoh dalam menghadapi perang yang dipaksakan, sebagaimana juga akan berdiri tegar dalam menghadapi perdamaian yang dipaksakan. Bangsa ini tidak akan pernah tunduk terhadap segala bentuk pemaksaan dari siapa pun."
Ayatullah Khamenei juga menyinggung pernyataan kasar dan mengancam dari Presiden Amerika Serikat. Iavmenegaskan: "Orang-orang berakal yang mengenal Iran, rakyat, dan sejarahnya, tidak akan pernah berbicara dengan bahasa ancaman terhadap bangsa ini. Karena bangsa Iran tidak akan pernah tunduk. Dan orang-orang Amerika harus tahu bahwa setiap intervensi militer oleh Amerika pasti akan berujung pada kerugian besar yang tidak bisa dipulihkan bagi mereka."
Di awal pernyataannya, Imam Ali Khamenei memuji gerakan besar rakyat Iran dalam pawai Hari Ghadir, serta aksi-aksi unjuk rasa dan pawai yang terjadi baru-baru ini, khususnya setelah salat Jumat. Ia juga menyebut aksi bermakna dari seorang pembawa acara wanita televisi yang menghadapi serangan musuh sebagai gerakan yang indah dan sarat makna. "Mengumandangkan takbir dan menunjukkan kekuatan rakyat kepada dunia adalah peristiwa bersejarah yang sangat berharga," tegasnya.
Pemimpin Revolusi menjelaskan bahwa serangan bodoh dan jahat dari rezim Zionis itu terjadi pada saat para pejabat Iran sedang terlibat dalam negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat, dan tidak ada tanda-tanda tindakan keras atau militer dari pihak Iran. "Sejak awal, sudah ada dugaan bahwa Amerika terlibat dalam aksi jahat ini, dan dengan pernyataan-pernyataan terakhir para pejabat Amerika, dugaan tersebut semakin kuat hari demi hari," lanjutnya.
Ayatullah Khamenei kembali menegaskan bahwa "bangsa Iran akan berdiri kokoh menghadapi segala bentuk pemaksaan, baik itu dalam bentuk perang maupun perdamaian." Ia meminta para pemikir, penulis, dan mereka yang berperan dalam membentuk opini publik dunia untuk menjelaskan makna-makna ini dan tidak membiarkan musuh memutarbalikkan kebenaran dengan propaganda menyesatkannya.
Imam Ali Khamenei menekankan bahwa "rezim Zionis telah melakukan kesalahan besar dan kejahatan yang besar pula." Rezim ini, katanya, harus dan sedang dihukum. Hukuman yang telah dan sedang dijalankan oleh bangsa Iran dan angkatan bersenjatanya, serta yang direncanakan untuk masa depan, adalah hukuman yang keras dan telah melemahkan rezim tersebut. "Fakta bahwa teman-teman Amerika mereka terpaksa turun tangan adalah tanda kelemahan dan ketidakberdayaan rezim Zionis," imbuh Pemimpin Revolusi.
Ia menanggapi pernyataan kasar Presiden Amerika dengan mengatakan: "Presiden Amerika, dalam pernyataan yang tidak pantas, secara terang-terangan meminta bangsa Iran untuk menyerah. Namun kami katakan: pertama, ancaman itu hanya berlaku untuk orang-orang yang takut pada ancaman. Sementara bangsa Iran berpegang teguh pada ayat suci: 'Janganlah kamu merasa lemah dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamu orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.' Ancaman tidak akan mempengaruhi perilaku dan pikiran bangsa Iran."
"Kedua," lanjutnya, "mengatakan kepada bangsa Iran untuk menyerah adalah pernyataan yang tidak masuk akal. Orang-orang bijak yang mengenal bangsa dan sejarah Iran tidak akan pernah mengatakan hal semacam itu. Bangsa Iran tidak akan pernah tunduk dan tidak akan pernah menerima agresi dari siapa pun."
Ia menekankan bahwa orang-orang Amerika dan siapa pun yang memahami realitas politik kawasan ini tahu bahwa intervensi Amerika dalam masalah ini sepenuhnya merugikan mereka dan akan mendatangkan pukulan bagi mereka, pukulan yang jauh lebih parah daripada kerugian yang akan diderita Iran.
"Intervensi militer Amerika di medan ini pasti akan menimbulkan kerugian yang tidak bisa mereka perbaiki," tegasnya.
Di akhir pesannya, Ayatullah Khamenei kembali mengingatkan rakyat Iran untuk terus berpegang pada ayat suci "Janganlah kamu merasa lemah dan janganlah kamu bersedih hati..." dan melanjutkan hidup dengan semangat dan kekuatan, terutama mereka yang bertanggung jawab dalam pelayanan masyarakat dan kegiatan dakwah serta penyuluhan. "Lanjutkan pekerjaan kalian dengan kekuatan dan bertawakkallah kepada Allah Yang Mahakuasa, karena 'Kemenangan itu hanyalah datang dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana'".
Di akhir, ia menegaskan: "Allah Swt pasti akan memberikan kemenangan kepada bangsa Iran, kepada kebenaran, dan kepada segala sesuatu yang benar." [AA]