Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam:

Rahbar: Bangsa Iran jangan sampai melupakan masa perang suci delapan tahun yang sensitif, bersejarah dan membanggakan

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu siang (31/3) saat hadir di tempat penuh kenangan operasi Fathul Mubin yang membanggakan di kawasan Dashte Abbas menyampaikan penghargaannya atas kenangan keberanian para pejuang Islam di dalam operasi kemenangan yang dilakukan pada tahun 1361 Hs dan memohon ketinggian derajat kepada Allah untuk para syuhada yang terhormat dalam operasi ini.

 

Di tengah-tengah rombongan Rahiyan-e Nour (para pejalan cahaya) yang datang di lokasi kenangan operasi Fathul Mubin dalam rangka mengunjungi kawasan operasi masa perang suci delapan tahun,  Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyampaikan penghargaannya atas pengorbanan, pertahanan, kecerdikan dan kekuatan tekad generasi muda pada masa perang suci delapan tahun. Ditekankannya, “Satu-satunya jalan kebahagiaan dunia dan akhirat bangsa Iran adalah melanjutkan jalan tersebut dengan mempertahankan keberanian, kepekaan hati, perencanaan, kekuatan tekad dan kemauan keras berdasarkan kepercayaan dan keimanan Islam.”

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut sikap menghargai pengorbanan dan perjuangan para pejuang Islam dan syuhada agung dan menghargai pergorbanan dan kesetiaan masyarakat Khozestan yang terhormat dalam salah satu kondisi negara yang paling sensitif dan sulit sebagai tujuan dari kehadirannya di kawasan operasi masa perang suci delapan tahun. Ditambahkannya, “Masyarakat Khozestan dalam masa perang suci delapan tahun sebagai para pejuang yang berada di front terdepan dan ikatan mereka dengan Republik Islam Iran sedemikian rupa sehingga godaan-godaan kesukuan dan ucapan musuh Baath tidak mampu melemahkan ikatan yang kuat ini.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyebut seluruh kawasan operasi masa perang suci delapan tahun sebagai tempat ziarah. Beliau menyebut salah satu alasan kehadiran beliau di kawasan ini untuk menghargai para peziarah dan para pengunjung kawasan ini. Ditekankannya, “Sunnah yang sangat mulia dan gerakan penuh berkah yang dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dalam kerangka rombongan Rahiyan-e Nour harus tetap dilanjutkan.”

 

Beliau mengatakan, “Bangsa Iran jangan sampai melupakan masa perang suci delapan tahun yang sensitif, bersejarah dan membanggakan. Karena masa itu sebagai sebuah pengalaman yang mahal.”  

 

Rahbar menekankan, “Bila para pemuda generasi sekarang berada di masa perang suci delapan tahun, mereka pasti ikut serta di medan perang dengan tekat kuat tersebut. Saat ini para pemuda inilah yang telah membuktikan keteguhannya di medan keilmuan dan politik, usaha dan kerja, solidaritas bangsa dan kepekaan hati.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menekankan tujuan musuh-musuh Republik Islam Iran dalam mewujudkan perang paksaan selama delapan tahun untuk menghinakan bangsa Iran dengan memisahkan sebagian wilayah negara. Ditambahkannya, “Di masa itu Amerika, Uni Soviet dan sebagian negara Eropa yang mengaku membela hak-hak asasi manusia semuanya membantu musuh Baath yang busuk dengan upaya bisa mengalahkan Republik Islam Iran. Namun dengan pengorbanan, tekad baja dan iman yang kuat, para pemuda bangsa ini berhasil menggagalkan konspirasi para imperialis dan menghinakan serta mengalahkan musuh.”

Beliu mengingatkan, “Tekad baja, kecerdikan, kepekaan hati, pertahanan, ketegasan dan keberanian bangsa senantiasa mampu mengalahkan para musuh meski mereka kelihatan besar dan kuat.”

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai kemampuan, kekuatan dan pengaruh bangsa Iran di dunia Islam dari hari ke hari semakin besar dan luas dari pada saat masa perang suci delapan tahun. Ditambahkannya, “Saat ini konspirasi-konspirasi para musuh juga banyak. Namun bangsa Iran dengan perjuangannya mampu menggagalkan segala macam konspirasi tersebut.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyebut perang pemikiran dan politik lebih sulit dari pada perang militer dan menekankan, “Kepekaan hati dan pertahanan yang ditunjukkan bangsa Iran di dalam perang politik dan keamanan tidak kurang dari kepekaan hati dan pertahanan yang ditunjukkan pada masa perang militer.” 

 

Seraya menekankan keharusan adanya tekad ganda dan kerja keras di semua sektor, beliau mengatakan, “Bangsa Iran harus mengganti rugi keterbelakangan akibat masa kediktatoran yang panjang dan campur tangan pihak asing.”

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut para pemuda Iran tidak ada duanya di tingkat dunia dan menekankan, “Keberadaan para pemuda yang semacam ini adalah pemberi harapan masa depan negara yang cerah. Dengan kasih sayang dan pertolongan Allah, para pemuda akan menyaksikan Iran berada pada level yang layak dari sisi sains, teknologi, politik dan pengaruh internasional.”
700 /