Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei
Terima:

Suara Pemimpin

  • Imam Khomeini
  • Kebebasan
  • umat Islam
  • Palestina
  • Haji
    • Pesan 2006
      Berkas yang Dicetak  ;  PDF
      Pesan Pemimpin Revolusi Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamene´i
      Kepada Jamaah Hají Tahun 1426 H/2006 M
      Dengan Nama Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
      Allah SWT berfirman:
      "Bila kalian telah menyelesaikan manasik haji kalian maka hendaklah
      kalian mengingat Allah sebagaimana kalian mengingat nenek moyang
      kalian bahkan lebih baik dari itu." (QS. 2: 200)
      Kaum muslimin dan muslimat yang mulia!
      Hari-hari pelaksanaan ibadah haji meniupkan harapan. Dari satu sisi
      kebersamaan dan kekompakan antara para jamaah haji yang menziarahi
      rumah tauhid menumbuhkan harapan, sedangkan dari sisi yang lain zikir
      Ilahi menyebabkan hati menjadi teduh. Ini semua membuka pintu-pintu
      rahmat Allah.
      Setelah menyelesaikan manasik haji yang penuh dengan rahasia dan
      simbol yang teraplikasikan lewat zikir dan kekhusukan, para jamaah haji
      diajak kembali untuk mengingat Allah. Penegasan ini dikarenakan dengan
      mengingat Allah hati yang gelisah menjadi tenang, cahaya iman dan
      harapan tumbuh di sana. Hati yang memiliki harapan dan iman membuat
      manusia mampu melewati lingkaran kehidupan yang penuh dengan
      rintangan dan ancaman menuju puncak kesempurnaan, baik materi
      maupun maknawi.
      Spiritualitas haji adalah zikrullah dimana aspek spiritual ini terkandung
      dalam setiap amalan haji. Zikrullah ini hendaknya tetap memancar setelah
      pelaksanaan ibadah haji dan tetap berkesinambungan.
      Dalam mengarungi kehidupan, manusia selalu menjadi pecundang akibat
      kelalaian akan dirinya sendiri. Kelalaian manusia berakibat pada
      kehancuran moral dan penyimpangan pikiran serta kelemahan rohani.
      Kerusakan-kerusakan ini pada gilirannya mampu membuat kehancuran
      sebuah bangsa dan peradaban, di samping dekadensi moral individu.
      Ibadah haji merupakan cara yang paling baik dalam Islam untuk
      memerangi kelalaian. Universalitas pelaksanaan ibadah haji menjelaskan
      2
      hal ini: bagaimana umat Islam, terlepas dari kewajiban-kewajiban
      individual setiap Muslim, hendaknya berusaha untuk memerangi kelalaian
      atas diri mereka.
      Ibadah manasik haji memberikan kesempatan kepada manusia agar bebas
      dari tawanan dan cengkraman cinta kepada dunia dan hawa nafsu yang
      melalalaikan. Ihram, thawaf, shalat, sa'i dan wukuf membuat kita selalu
      mengingat Allah dan menentramkan hati kita agar senantiasa dapat dekat
      dengan Allah.
      Di sisi lain, keagungan perkumpulan yang tiada bandingannya ini
      membuat kita mengenal realitas umat Islam yang agung. Umat Islam yang
      melampaui batas-batas negara, ras, warna kulit dan bahasa. Perkumpulan
      ini tampak begitu kompak dan serasi. Secara serempak dan serasi, mereka
      menyuarakan satu bahasa, badan dan hati, mereka menghadap ke kiblat.
      Mereka yang hadir adalah wakil dari negara dan masyarakatnya. Semua
      terkait dalam sebuah kelompok agung. Kelompok itu bernama umat Islam.
      Kenyataannya, umat Islam pernah melalaikan dirinya dalam kurun waktu
      yang panjang. Keterbelakangan yang disaksikan oleh umat Islam pada hari
      ini, baik dari sisi teoritis maupun praktis, keterpurukan dalam bidang
      politik, teknologi dan ekonomi adalah bukti dan hasil dari kepahitan yang
      dihasilkan dari kelalaian akan diri sebagai umat Islam. Saat ini, perubahan
      besar sedang terjadi di dunia dan akan terjadi. Sudah saatnya umat Islam
      harus memperbaiki kelalaian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal yang
      harus dibanggakan adalah sebagian fenomena yang terjadi masa kini
      meniupkan harapan untuk mulai memperbaiki hal yang telah berlalu.
      Tak diragukan lagi, negara-negara adidaya menganggap bahwa kesadaran
      kaum Muslimin dan persatuan mereka yang disertai dengan kemajuan
      bangsa kita dalam bidang ilmu pengetahuan, politik dan teknologi adalah
      penghalang terbesar untuk mewujudkan keinginan mereka untuk
      menguasai dunia. Mereka akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk
      memerangi hal itu. Pengalaman masa kolonial dan new-kolonial dapat
      disaksikan di hadapan bangsa-bangsa Muslim. Hari ini adalah masa post
      kolonial. Kita harus belajar dari masa lalu. Untuk kesekian kalinya, kita
      tidak boleh memberi kesempatan panjang kepada musuh-musuh Islam
      untuk kembali menguasai dan menentukan masa depan kaum Muslimin.
      3
      Para penguasa Barat, pada masa yang gelap dan pahit, mempergunakan
      segala macam perangkat, baik budaya, ekonomi, politik maupun militer
      untuk melemahkan negara-negara dan masyarakat Islam. Mereka
      menciptakan perseteruan, kemiskinan, dan kebodohan di tengah kaum
      Muslimin. Kelalaian, kemalasan, kerendahan diri tokoh-tokoh politik dan
      para budayawan kita yang tidak mau memikul tanggung jawab turut
      meruncingkan masalah. Penjarahan kekayaan kaum Muslimin,
      penghinaan, pengabaian jati diri kaum Muslimin dan penghancuran
      kemerdekaan kita adalah akibat dari semua itu. Kita kaum Muslimin dari
      hari ke hari semakin lemah, sedangkan para penjarah dan mereka yang
      haus akan kekuasaan semakin bertambah kuat.
      Berkat pengorbanan para pejuang yang berani dan kejujuran para
      pemimpin, saat ini di sebagian belahan dunia telah muncul gelombang
      kesadaran kaum Muslimin. Kesadaran ini telah menarik minat para
      pemuda, kaum intetektual dan setiap masyarakat di sebagian besar negaranegara
      Islam untuk berpartisipasi dalam gerakan ini dan membuka kedok
      para penguasa zalim dan tokoh-tokoh politik di kebanyakan negara-negara
      Islam. Sekali lagi, para pemimpin adidaya sedang berusaha mencari tipu
      muslihat baru untuk melanjutkan dan menguatkan cengkramannya
      terhadap dunia Islam.
      Slogan demokrasi dan hak asasi manusia adalah salah satu dari tipu
      muslihat tersebut.
      Hari ini Setan Besar (Amerika) merupakan manifestasi kejahatan dan
      keburukan yang menentang nilai-nilai kemanusiaan. Ia menganggap
      dirinya sebagai pembela hak-hak asasi manusia dan mengajak negaranegara
      Timur Tengah untuk menerapkan demokrasi. Demokrasi yang
      dikehendaki oleh Amerika di negara-negara Timur Tengah adalah
      pemerintahan yang tunduk (pada keinginan mereka), penuh rekayasa dan
      menggunakan suap serta pelbagai propaganda yang menyesatkan.
      Misalnya, dalam pemilihan umum secara lahiriah tampak yang terpilih
      adalah seseorang yang dikehendaki oleh masyarakat, namun pada
      hakikatnya ia tak lebih dari boneka/alat yang bekerja untuk Amerika demi
      mewujudkan kepentingan kotornya.
      Inti dari tujuan mereka adalah menghancurkan keinginan kaum Muslimin
      untuk menyadari keislamannya dan menyingkirkan kembali nilai-nilai
      4
      Islam. Saat ini Amerika serta para tiran lainnya mengerahkan segenap alat
      propaganda dan politik agar kebangkitan kesadaran kaum Muslimin dapat
      dibendung atau bahkan dipadamkan.
      Saat ini kaum Muslimin harus benar-benar sadar dan waspada. Ulama dan
      pemimpin agama, para cendekiawan dan mahasiswa, para penulis, penyair,
      dan seniman, para pemuda dan kaum intelektual semuanya harus waspada
      dan berhati-hati. Jangan biarkan Amerika mencengkram kembali dunia
      Islam!
      Slogan demokrasi yang berasal dari penguasa yang bertahun-tahun sebagai
      pembela rezim diktator di benua Asia, Afrika, dan Amerika adalah hal
      yang tidak dapat dibenarkan. Ajakan untuk memerangi kekerasan dan
      terorisme dari orang-orang yang mereka sendiri terlibat dalam pembenaran
      terorisme Zionis dan terkait dengan kekerasan berdarah di Irak dan
      Afganistan adalah hal yang memalukan dan memuakkan. Klaim membela
      hak asasi manusia yang disuarakan oleh Setan-Setan yang mendukung
      kekejaman penjahat dan teroris serta pengisap darah seperti Sharon
      terhadap masyarakat Palestina yang teraniaya merupakan tipu muslihat
      yang layak untuk dikutuk. Adalah sama sekali tidak tidak berhak
      menyuarakan hak asasi manusia bagi mereka yang melakukan kejahatan di
      Guantanamo, Abu Ghuraib, penjara-penjara tersembunyi di Eropa,
      pelecehan terhadap bangsa-bangsa seperti Irak dan Palestina serta
      pendidikan kelompok-kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam,
      dimana mereka ini menghalalkan darah kaum Muslimin di Irak dan
      Afganistan.. Pemerintah Amerika dan Inggris memperbolehkan
      penyiksaan terhadap para tertuduh bahkan membunuh mereka di jalanan.
      Lebih dari itu, mereka mengizinkan untuk menyadap telepon warga kota,
      tanpa ada keputusan dari pengadilan. Mereka tidak punya hak untuk
      memperkenalkan dirinya sebagai pembela hak-hak sipil. Negara-negara
      yang mencoreng sejarah modern mereka dengan memproduksi senjata
      atom dan kimia serta mempergunakannya tidak berhak untuk mengklaim
      sebagai pengatur dan penentu penyebaran teknologi nuklir.
      Kaum Muslimin dan Muslimat yang mulia!
      Saat ini dunia, khususnya dunia Islam sedang melewati masa yang sangat
      menentukan. Di satu sisi, gelombang kesadaran di seluruh dunia Islam
      telah merata di mana-mana, dan di sisi lain sikap arogan Amerika dan para
      5
      adidaya lainnya telah tersingkap dari balik topeng riya' dan dosa. Di
      samping itu, gerakan menuju pencarian jati diri dan kekuatan di sebagian
      dunia Islam telah berlangsung. Dan di negara Islam Iran telah tumbuh
      tunas ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari kemampuan dan
      kemandiriaan masyarakat Iran. Dan tumbuhnya rasa percaya diri yang
      mampu mengubah cakrawala politik dan sosial menjadi menjadi cakrawala
      ilmu pengetahuan dan pembangunan. Dari sisi lain, pengaruh musuh
      tampak semakin melemah, utamanya di bidang politik dan militer. Sebagai
      contoh, apa yang terjadi Irak, Palestina dan Lebanon adalah bukti
      kelemahan kekuatan yang selama ini dibanggakan oleh Amerika dan
      Israel. Kebijakan politik Amerika di Timur Tengah dari semula
      berbenturan dengan rintangan yang besar dimana pada akhirnya hal itu
      justru menjadi bumerang dan senjata makan tuan bagi mereka sendiri.
      Saat ini adalah saat dimana negara-negara dan masyarakat Islam dapat
      melakukan inovasi dan memulai sebuah pekerjaan besar. Menolong kaum
      Muslimin yang tertindas di Palestina, mendukung masyarakat Irak yang
      telah sadar, menjaga stabilitas dan kedaulatan Lebanon dan Suriah serta
      negara-negara di sekelilingnya. Semua ini adalah kewajiban kaum
      Muslimin. Tugas para politikus, agamawan, budayawan, tokoh
      masyarakat, para pemuda dan mahasiswa menjadi lebih berat ketimbang
      selain mereka. Persatuan dan kesetiakawanan antara pengikut mazhabmazhab
      Islam, menjauhkan diri dari perselisihan kelompok dan golongan
      haruslah menjadi slogan terbesar mereka. Aktifitas politik, usaha di bidang
      budaya, dan memobilisasi semua kekuatan dalam ruang lingkup "persatuan
      dan kesetiakawanan" harus menjadi dasar gerakan mereka.
      Untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan hak asasi manusia, dunia Islam
      tidak butuh kepada "resep" yang salah dan sering kali dilanggar sendiri
      oleh Barat. Kedaulatan rakyat ada pada norma-norma ajaran Islam dan hak
      asasi manusia merupakan merupakan syiar Islam yang paling menonjol.
      Ilmu harus dipelajari dari pemiliknya; dimana saja dan kapan saja, akan
      tetapi umat Islam harus memiliki tekad kuat untuk senantiasa tidak meniru
      orang lain dan berusaha memanfaatkan potensinya sendiri dalam rangka
      melakukan inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan.
      Nilai-nilai yang dibawa oleh Barat tidak dapat diikuti lagi. Nilai-nilai
      tersebut di negara-negara Barat sendiri telah mengakibatkan dekadensi
      moral, menjamurnya seks bebas, melegalkan homo seks dan kebejatan
      6
      yang lainnya. Dengan nilai-nilainya yang tinggi, Islam memiliki sumber
      yang mulia demi menjamin kebahagiaan manusia. Tentu saja para tokohtokoh
      pelbagai bangsa berkewajiban untuk mengkaji kembali dan
      mensosialisasikan nilai-nilai ini.
      Tindakan teroris yang membabi buta dan keji yang dijadikan alat oleh
      penjajah Irak untuk menyudutkan Islam dan kaum Muslimin dan dijadikan
      dalih untuk melanggengkan pendudukan militer mereka di sana adalah
      ditentang dan bahkan dikutuk oleh ajaran Islam. Pihak pertama yang layak
      menjadi tertuduh pada peristiwa pelbagai peledakan atau tindakan teroris
      adalah kalangan militer Amerika dan badan intelejen CIA serta Israel.
      Usaha yang paling getol dan keji yang mereka lakukan adalah mencoba
      mempengaruhi proses pembentukan pemerintahan Irak.
      Saudara-saudara kaum Muslimin dan Muslimat!
      Penjamin terlaksananya semua tujuan-tujuan besar umat Islam adalah
      bertawakal kepada Allah SWT dan percaya kepada janji-janji Al-Qur'an
      yang pasti dan menguatkan persatuan Islam. Dan kewajiban haji yang
      disertai dengan modal yang melimpah dan dzikrullah serta adanya
      perkumpulan dalam jumlah besar kaum Muslimin dalam manasik haji
      dapat kiranya menjadi titik tolak kebangkitan yang lebih luas. Dan
      berlepas diri (bara`at) dalam ucapan dan tindakan terhadap para penguasa
      adidaya dalam manasik haji merupakan teladan praktis yang menjadi
      langkah pertama dalam bidang ini.
      Kami memohon agar taufik Ilahi meliputi para jamaah haji dan begitu juga
      doa Waliullah yang Agung Imam Mahdi.
      Wassalamu alaikum wr.wb.
      Sayyid Ali Khamene'i
  • Wanita Muslim
700 /