Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar Kembali Tekankan Soal Ekonomi dan Kemajuan Sains Sebagai Prioritas

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Sabtu (3/8) sore dalam acara pengukuhan suara rakyat dalam pemilu kepesidenan yang lalu, mengamanatkan mandat kepresidenan periode kesebelas kepada Hojjatol Islam wal Musliminin Hassan Rouhani . Dalam naskah mandat kepresidenan yang dibacakan oleh ketua kantor Pemimpin Revolusi Islam Hojjatol Islam wal Muslimin Mohammadi Golpeygani, Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut partisipasi besar rakyat Iran dalam pemilu sebagai bukti akan kematangan dan kedewasaan bangsa ini dalam berpolitik.

Dalam pidato setelah pembacaan naskah pengukuhan kepresidenan Hassan Rouhani, Rahbar mengatakan, perpindahan estafet kekuasaan eksekusi di negara ini secara damai dan dalam suasana yang akrab adalah fenomena yang sangat bernilai dan penting yang berakar pada sistem kerakyatan yang agamis.

Menyinggung kondisi di masa kediktatoran Pahlevi dan masa-masa sebelumnya saat rakyat tak punya andil dalam pengelolaan negara, beliau menambahkan, "Dengan kemenangan revolusi Islam, bangsa ini telah merasakan makna sistem kerakyatan, dan sekarang semua urusan dengan orientasi Islam ada di tangan rakyat."

Menurut beliau, pelaksanaan pemilu dalam 34 tahun terakhir yang rata-rata terselenggara satu kali setiap tahunnya adalah bukti bahwa rakyat ikut terlibat dan mengawasi semua proses pengelolaan dan penentuan kebijakan makro negara.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut keyakinan agama sebagai salah satu unsur yang mempererat hubungan antara rakyat dan penguasa di Republik Islam. Keyakinan agama ini juga mendorong rakyat Iran untuk terlibat secara aktif dalam momen-momen seperti peringatan hari al-Quds Sedunia.

"Di bawah sengatan udara yang panas dan dalam kondisi berpuasa, adakah motivasi selain keimanan dan loyalitas kepada cita-cita revolusi yang bisa mendorong rakyat untuk turun ke jalanan mengumumkan resistensi melawan musuh-musuh Islam dan ikrar akan sikap yang tegas dalam masalah Palestina?" kata beliau.

Di bagian lain pembicaraannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa di sistem pemerintahan Islam, menerima jabatan berarti menerima tugas untuk bekerja keras dan mengabdi tanpa henti kepada rakyat.

"Syukurlah, berkat kerja keras para pejabat selama ini, kapasitas yang ada di negara ini sudah sangat banyak dan semua itu harus dimanfaatkan dengan baik,' ungkap beliau.

Seraya berpesan kepada rakyat dan para pejabat negara untuk memupuk kesabaran dan ketabahan, Rahbar mengatakan, "Kepada Allah saya memohon supaya urusan negara ini bisa segera ditangani. Tapi yang perlu diingat adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan besar pasti memerlukan masa penanganan yang panjang. Karena itu, jangan berharap masalah ekonomi dan semisalnya bisa diatasi dalam waktu yang singkat."

Beliau juga mengimbau semua pihak untuk bekerja tanpa henti tapi menghindari ketergesa-gesaan.

Menyinggung permusuhan dan gangguan dari pihak musuh terutama Amerika Serikat (AS) terhadap bangsa Iran, Ayatollah al-Udzma Khamenei menegaskan, "Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Presiden yang terhormat tentang sanksi dan perilaku musuh, tentunya hal itu memang menimbulkan masalah bagi rakyat. Tapi semua itu menyisakan pengalaman dan pelajaran berharga bagi para pejabat negara dan rakyat Iran."

Lebih lanjut beliau menyeru untuk memperkuat negara dari dalam. Salah satu hal yang punya andil besar dalam upaya memperkuat negara dari dalam adalah dengan mengurai masalah ekonomi dan melanjutkan prestasi dan kemajuan di bidang sains. "Dua hal ini harus diprioritaskan dengan serius," kata beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan setuju dengan pendapat Dr Hassan Rouhani tentang sikap bijak dalam menjalin hubungan internasional dan terkait masalah politik. Namun demikian beliau menggarisbawahi, "Dalam masalah politik, yang harus dikedepankan adalah sikap bijak dan logis. Tapi kita punya musuh yang tidak banyak memahami bahasa logika. Meski demikian, kita tetap harus bersikap bijak dan tegas dengan mengedepankan kepentingan negara."

Beliau menambahkan, "Sejak hari pertama kemenangan revolusi Islam, sebagian musuh secara jelas menyatakan bahwa mereka menargetkan lenyapnya revolusi dan pemerintahan Islam. Tapi setelah 34 tahun, bukan hanya tak mampu menggoyahkan Republik Islam ini, mereka bahkan tak mampu mencegah kemajuan pemerintahan Islam."

Menurut Rahbar, seluruh keberhasilan dan prestasi yang ada berhasil dicapai berkat inayah Allah Swt. Beliau juga menyeru ketiga lembaga tinggi negara untuk bekerjasama secara maksimal dalam upaya mengatasi berbagai kesulitan yang ada.

Di bagian lain pembicaraannya, Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan berbagai masalah yang ada termasuk masalah ekonomi, perkembangan politik Dunia Islam dan kerusuhan di sejumlah negara di kawasan. Beliau mengatakan, "Keberadaan rezim Zionis Israel dan kejahatannya selama 65 tahun termasuk masalah yang berkesinambungan karena adanya dukungan dari sejumlah kekuatan adidaya dunia. Dalam kondisi dunia dan kawasan yang seperti ini, Republik Islam tampil dengan sikapnya yang jelas dan terus melangkah untuk meraih kemajuannya."

Rahbar menyebut Presiden terpilih sebagai sosok pribadi yang sudah teruji dan orang yang sudah banyak mengabdikan diri kepada pemerintahan Islam. Beliau mengatakan, "Bapak Rouhani banyak mengabdi di masa Perang Pertahanan Suci, di parlemen Majles Shura Islam, dan di Dewan Tinggi Keamanan Nasional."

Pemimpin Besar Revolusi Islam meminta semua pihak untuk membantu pemerintahan yang baru dalam menjalankan tugasnya yang berat. Tak lupa beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr Mahmoud Ahmadinejad dan kabinetnya yang telah melakukan banyak pekerjaan besar.

Pada kesempatan itu, Presiden Hassan Rouhani dalam kata sambutannya menyatakan berterima kasih kepada rakyat Iran yang telah memberikan suara dan kepercayaan kepadanya dan kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam yang telah mengukuhkan suara rakyat. Rouhani menyebut pemilu yang lalu sebagai jawaban telak dari rakyat Iran kepada mereka yang hendak memisahkan rakyat dari kepemimpinan dan pemerintahan negara.

Mengenai berbagai kesulitan dan masalah yang ada, dia mengatakan, "Memenuhi semua tuntutan rakyat tidak mungkin dilaksanakan secara spontan. Tapi pemerintah akan bersungguh-sungguh menyampaikan semua permasalahan kepada rakyat dengan jujur sekaligus meminta bantuan dari lembaga-lembaga lain negara."

Seraya mengapresiasi kinerja pemerintahan Ahmadinejad, Hassan Rouhani mengaku bisa merasakan beratnya beban yang harus dipikul. "Kepada Allah aku berlindung dan kepadaNya aku memohon bantuan dalam melaksanakan tugas yang berat ini," katanya.
700 /