Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Imam Khamenei Bertemu dengan Presiden dan Pejabat Pemerintahan

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dalam Pertemuan dengan Presiden dan Pejabat  Pemerintahan:

Negara Tidak Boleh Tergantung Sepenuhnya Pada Negosiasi, Para Negosiator adalah orang-orang  Revolusioner, Mukmin yang Serius dan Fokus

Sore hari ini (Selasa 12/4) dalam pertemuannya dengan para pejabat dan jajaran pemerintahan, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam mengatakan bahwa seluruh persoalan negara pasti ada solusinya dan bisa diselesaikan. Sembari menjelaskan tentang perbedaan dimensi slogan tahun ini, beliau menambahkan, “Sistem kekuasaan Republik Islam dan berbagai pencapaiannya di berbagai sektor, telah mengubah Iran menjadi model yang menarik bagi bangsa-bangsa; dan mengecewakan rakyat dan memberikan rasa kebuntuan kepada mereka merupakan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan revolusi.”

Pada kesempatan ini beliau juga mengapresiasi kebangkitan dan gerakan yang dilakukan oleh para pemuda Palestina di wilayah pendudukan dengan mengatakan, “Gerakan ini menunjukkan bahwa Palestina masih hidup, hal yang bertolak belakang dengan anggapan dan upaya Amerika Serikat dan para anteknya. Dengan rahmat Ilahi, masyarakat Palestina akan memperoleh kemenangan akhir.”

Saat menyampaikan nasehat spiritualnya di awal pidato dengan mengutip ayat-ayat al-Quran dan doa, Imam Ali Khamenei mengatakan bahwa memohon pengampunan dengan niat yang tulus akan menyebabkan kemurnian spiritual dan menarik rahmat Ilahi dalam kehidupan individu, demikian juga di kancah nasional dan kancah-kancah besar sosial.

Beliau menganggap perlunya istighfar untuk menghalangi manusia dari terjebak dalam perbuatan-perbuatan terlarang dan dari tidak melaksanakan kewajiban, kemudian menambahkan, “Banyak di antara kita, para pejabat yang mengabaikan tindakan yang seharusnya dilakukan dan tidak melaksanakan kewajiban dengan berbagai alasan, dan teguran Allah begitu keras dalam hal seperti ini.”

Imam Khamenei menggambarkan tanggung jawab dalam sistem Islam dengan makna “akan diminta pertanggunjawabannya”, “Dalam sistem politik dunia, rakyat akan meminta pertanggungjawaban dari para pejabat, akan tetapi dalam sistem Islam, selain harus bertanggungjawab di hadapan rakyat, para pejabat ini juga memiliki pertanggungjawaban yang lebih penting dan lebih berat, yaitu pertanggungjawabannya di hadapan Allah.”

Sembari mengekspresikan rasa puas atas kehadiran meluas kaum muda dalam pengelolaan sistem pemerintahan, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam juga meminta supaya seluruh jajaran pemerintahan berhati-hati terhadap dua kerugian penting yaitu “kebanggaan” dan “kepasifan”. Menurut beliau, “Kebanggaan karena kedudukan, keberhasilan, bangga karena karunia Ilahi dan karena hal-hal lainnya akan menjadi pendahuluan bagi sebuah kegagalan dan runtuhnya kekuatan internal, sosial dan etos kerja. Dikarenakan ilusi dan kesombongan, orang-orang yang bertanggungjawab akan menjadi jauh dari masyarakat.”

Pemimpin Revolusi Islam saat menyebut tentang kerugian yang kedua yaitu kepasifan mengatakan, “Yang dimaksud dengan kepasifan adalah rasa kebuntuan saat menghadapi sebuah urusan atau persoalan, dan ini bertolak belakang dengan kesombongan. Kedua hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika para musuh dengan berbagai caranya mencoba untuk menanamkan keduanya di tengah-tengah masyarakat dan di kalangan para pejabat, dimana berdasarkan janji Allah yang tak akan pernah diingkari, cara untuk melawan rancangan musuh ini adalah dengan kesabaran dan takwa. Sabar berarti tidak cepat lelah dan tidak meninggalkan medan, sedangkan yang dimaksud dengan takwa adalah berhati-hari terhadap gerakan, baik gerakannya sendiri maupun gerak musuh.”

Sembari menekankan bahwa lingkaran ketakwaan itu memiliki ruang lingkup yang luas dan pada berbagai bidang seperti ekonomi, diplomasi, keamanan, takwa memiliki makna tersendiri, beliau mengatakan, “Saat ini mengecewakan rakyat dan menanamkan rasa kebuntuan pada mereka merupakan pengkhianatan terhadap rakyat, negara dan revolusi.”

Beliau juga mengisyarahkan adanya beberapa indikator negatif di sektor ekonomi dengan mengatakan, “Tidak bisa dipungkiri bahwa hambatan dan masalah itu ada, akan tetapi bisa diselesaikan, dan untuk mengevaluasi dan menilai situasi di negara ini dan keberhasilannya, tidak seharusnya kita hanya menjadikan ekonomi sebagai indikatornya, karena banyak indikator-indikator lain yang harus dipertimbangkan bersama.”

Beliau menambahkan, “Kendati terdapat beberapa masalah negatif di sektor perekonomian, namun ada juga indikasi-indikasi keberhasilan, salah satunya adalah ketahanan ekonomi negara terhadap sanksi dan embargo yang begitu berat.”

Imam Ali Khamenei menyebutkan, di antara keberhasilan-keberhasilan lain yang telah dicapai oleh Republik Islam Iran hingga saat ini adalah swasembada di beberapa sektor, seperti produksi enam jenis vaksin corona, hutang luar negeri yang mendekati nol, kemajuan ilmu pengetahuan, industri, ilmiah, teknologi, dan inovasi di berbagai bidang, setelah itu beliau menambahkan, “Satu lagi dari keberhasilan yang bisa disebutkan adalah kelancaran dan kemajuan dalam pengelolaan negara dimana hal ini bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di beberapa negara lain. Dengan seluruh permusuhan yang saat ini kita hadapi, ternyata pengelolaan negara tetap bisa dilakukan secara legal dan tanpa perlu melakukan tindakan di luar hukum.”

Beliau mengatakan, “Prestasi ini dan isu-isu lain seperti perluasan kedalaman strategis dan pengaruh spiritual Iran di kawasan, telah menjadikan Republik Islam menjadi model dan contoh yang menarik.”

Imam Ali Khamenei menambahkan, “Dengan keserakahan yang dimilikinya, musuh telah mencoba berulang kali menyampaikan ketiadaan harapan pada negara ini sebagaimana hal ini juga telah mereka ungkapkan sebelumnya, tetapi ketidak akuratan semua itu akhirnya terbukti, seperti kata-kata Saddam Husain di awal perang yang dipaksakan dengan Iran yang bersumpah akan menaklukkan Teheran dalam waktu sepekan, atau perkataan seorang badut Amerika pada beberapa tahun lalu bahwa mereka pasti akan merayakan Natal di Teheran, dimana semuanya tak pernah terjadi.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menekankan, “Fakta bahwa Amerika yang sombong dan arogan secara eksplisit mengakui bahwa mereka merasa dipermalukan atas kegagalan tindakan penekanan maksimum terhadap Iran, merupakan masalah sangat penting yang tidak bisa dilupakan.”

Di bagian lain dari pidatonya, saat menyampaikan tentang poin-poin penting dari slogan tahun ini, dengan mengacu pada beberapa pandangan tentang ketidaksesuaian dua karakteristik “berbasis pengetahuan” dan “penciptaan lapangan kerja”, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam mengatakan, “Benar bila dikatakan bahwa dengan adanya kemajuan inovasi, kebutuhan kita akan sumber daya manusia menjadi berkurang, tetapi hal ini tidak berlaku untuk situasi yang ada di negara kita yang memiliki banyak kapasitas tertutup atau setengah tertutup di sektor hilir, dan dengan meletakkan dasar pengetahuan dalam membangun produksi di sektor-sektor ini, maka kesempatan kerja akan berlipat ganda.”

Beliau menyebut bahwa hasil dari produksi yang berbasis pengetahuan adalah meningkatnya sumber daya tenaga kerja dan lapangan kerja bagi kaum muda yang terdidik, menambahkan, “Sayangnya persentase dari lulusan yang bekerja di bidang yang tidak ada kaitannya dengan bidang studi mereka bisa dikatakan cukup tinggi, dimana dengan semakin meluasnya perusahaan-perusahaan yang berbasis teknologi, kualitas tenaga manusia pun sudah seharusnya mengalami peningkatan, dan kalangan jenius tidak perlu beralih ke pekerjaan yang bernilai rendah.”

Imam Khamenei mewajibkan Deputi Ilmiah untuk menentukan kriteria kualitas dan indikator yang tepat untuk menerima perusahaan berbasis pengetahuan, beliau menambahkan, “Meningkatkan jumlah perusahaan saja tidak cukup, dalam hal ini indikator penting lainnya seperti inovasi, devaluasi, penciptaan lapangan kerja, kemampuan ekspor dan daya saing juga harus diperhatikan.”

Dengan menekankan bahwa pengembangan perusahaan berbasis pengetahuan harus didasarkan pada prioritas dan penilaian kebutuhan untuk menemukan solusi persoalan negara, Pemimpin Tertinggi Revolusi mengatakan, “Perusahaan-perusahaan yang berbasis pengetahuan seperti pada sektor-sektor pertanian harus mengalami perkembangan karena keamanan perekonomian negara bergantung pada mereka, kapasitas mereka untuk menarik tenaga-tenaga spesialis dan non profesional berada dalam tingkatan yang tinggi, atau seperti di sektor-sektor minyak, gas dan tambang yang mengekspor sumber daya negara yang berharga tanpa nilai tambah dengan menjual bahan mentah.”

Beliau menambahkan, “Sayangnya, bahan baku mentah dalam negeri diekspor dengan harga murah, sedangkan produk akhir masuk dan diimpor dengan harga yang mahal, padahal seharusnya proses seperti ini bisa dimodifikasi dengan produksi yang berbasis pengetahuan yang kemudian menghasilkan produk akhir untuk diekspor.”

Imam Ali Khamenei juga menekankan dukungan pemerintah untuk perusahaan berbasis pengetahuan dengan mengatakan, “Pemerintah adalah konsumen terbesar di negara ini dan manifestasi sempurna dari dukungan nyata dari pemerintah untuk perusahaan berbasis pengetahuan adalah mencegah impor yang berlebihan.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menganggap pentingnya Penyusunan Program Ketujuh dan menambahkan, “Program ini seharusnya sudah dirumuskan tahun lalu dan sudah dilaksanakan mulai tahun ini, akan tetapi belum terlaksana, namun tahun ini pemerintah dan parlemen harus berupaya supaya Program Ketujuh bisa disusun dan diputuskan berdasarkan kebijakan umum sistem.

Beliau menyebut menjadi menjadi masyarakat dan yang lebih penting tetap menjadi menjadi masyarakat merupakan salah satu karakteristik yang diperlukan oleh setiap pejabat sistem Isla. Beliau mengatakan, “Melihat atau mendengar fakta di lapangan atau dari sumber yang dapat dipercaya akan membuka jalan untuk membuat program perencanaan dan tindakan yang benar.”

Imam Khamenai dalam hal ini menambahkan, “Kadang-kadang masyarakat biasa menyampaikan poin-poin kepada pejabat, sementara justru hal tersebut tidak didengar dari penasehat yang berpengalaman dan dekat.”

Pada kesempatan ini beliau juga menyatakan ketidakpuasan atas tidak dilaksanakannya kebijakan umum pasal 44, dan mengatakan, “Pemerintah bisa menempatkan perekonomian negara di pundak rakyat dengan menerapkan kebijakan ini, dan pemerintah bisa memantau, mengarahkan dan membuat kebijakan dalam rangka memecahkan masalah dengan cepat.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dengan mengisyarahkan negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tanpa minyak menambahkan, “Minyak telah menyebabkan kecanduan parah di negari ini selama sekitar seratus tahun, dimana hal ini harus disembuhkan.”

Beliau menyebut ekonomi bebas minyak sebagai tujuan jangka panjang, dan menambahkan, “Setidaknya dua pemerintah yang memegang tanggungjawab pemerintahan selama delapan tahun bertanggung jawab untuk memecahkan masalah ini. Tentu saja jika implementasi ekonomi bebas minyak ini telah dimulai pada saat kami mengutarakannya, maka kondisi negara akan berbeda hari ini.”

Dengan mengisyarahkan pada kemungkinan yang akan muncul tentang beberapa perkembangan valuta asing, beliau mengatakan, “Kita harus berhati-hati, jika ada kemungkinan terjadi perkembangan, maka jangan habiskan pendapatan untuk impor yang tidak terkendali, melainkan harus ada alokasi pada masalah-masalah infrastruktur seperti transportasi jalan dan kereta api, perusahaan berbasis pengetahuan, modernisasi industri, menghubungkan jalan dengan negara tetangga dan memecahkan masalah air. Untungnya pemerintahan telah mulai bekerja dengan baik dalam masalah ini, akan tetapi memecahkan masalah ini membutuhkan uang.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menganggap Dewan Ekonomi sebagai kesempatan penting untuk memutuskan hal-hal yang diperlukan, dan mengatakan, “Dewan ini dibentuk pada pemerintahan sebelumnya dengan beberapa agenda penting seperti reformasi struktur anggaran, menyelesaikan masalah perbankan dan pengelolaan menghadapi sanksi dan embargo, dimana ketiga dewan dengan kerjasama dan kedekatan sempurna yang dimilikinya harus bisa memanfaatkan kapasitas ini.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menganggap masalah budaya merupakan persoalan yang sangat penting, membutuhkan perjuangan dan langkah-langkah yang cerdas. Beliau mengatakan, “Pusat-pusat resmi budaya dan para penggiat budaya yang bekerja dalam skala besar dengan pertolongan Tuhan, harus menangani budaya dan ilmu pengetahuan ini dengan sangat serius dan rela bekerja dan berjuang siang dan malam.”

Dengan mengacu pada orientasi yang baik dari diplomasi negara, Imam Khamenei menekankan, “Para pejabat sama sekali tidak boleh menunda masalah nuklir, mereka harus bergerak dan mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan fakta negara.”

Beliau menyebut para penanggungjawab perunding dengan sebutan: para revolusioner yang religius, serius dan fokus, kemudian menambahkan, “Menteri Luar Negeri dan para penanggungjawab perundingan akan mengirimkan laporan terperinci ke pusat-pusat domestik. Jika ada kritik dan komentar tentang kinerja mereka, hal ini sama sekali tidak ada masalah, asalkan bebas dari kecurigaan dan pesimisme, seperti sudah saya katakan berulang kali, jangan sampai melemahkan elemen lapangan dan mengecewakan rakyat.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menyatakan kepuasannya atas perlawanan yang diperlihatkan oleh tim perunding dalam menghadapi paksaan dan tekanan dari pihak lawan, beliau berkata, “Pihak lawan dengan pertanggungjawaban yang buruk, kini merasa tak berdaya dan menemui jalan buntu, tetapi sistem Islam yang mengandalkan rakyat dalam melintasi banyak kesulitan, juga akan melewati tahap ini.”

Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam memuji kebangkitan, gerakan dan upaya para pemuda Palistina di wilayah dan di pusat wilayah pendudukan, beliau enambahkan, “Gerakan ini menunjukkan bahwa Palestina masih hidup meskipun ada upaya dari Amerika Serikat dan para pengikutnya yang tidak akan pernah terlupakan. Gerakan-gerakan saat ini yang terus berlanjut, dengan pertolongan Ilahi akan memberikan kemenangan akhir pada bangsa Palestina.”

Imam Ali Khamenei juga memuji keberanian rakyat Yaman yang tertindas; dan dengan itikad baik bahasa yang lembut, beliau menasehati para pejabat Saudi dengan mengatakan, “Mengapa Anda masih tetap melanjutkan perang sementara Anda tahu tidak memiliki peluang untuk menang? Temukan jalan keluar dari pertempuran ini.”

Beliau menyebut gencatan senjata baru-baru ini di Yaman sebagai sebuah proses yang sangat baik dan menambahkan, “Jika perjanjian ini diterapkan dalam arti kata yang sebenarnya, maka gencatan senjata ini bisa terus berlanjut; dan rakyat Yaman pasti akan menang berkat upaya, keberanian dan inisiatif dari diri mereka sendiri dan para pemimpin mereka, dan Allah akan memberkati dan memberikan pertolongan pada orang-orang yang tertindas ini.”

Dalam rekomendasi terakhirnya kepada para pejabat negara, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam mengatakan, “Kesempatan untuk bertanggungjawab akan berlalu dengan sangat cepat, oleh karena itu hargailah setiap waktu yang ada.”

Nasihat kedua dari Pemimpin Revolusi adalah menahan diri dari hanya menampakkan lahiriah saja tanda tindakan yang dramatis dan saja.

Beliau juga menambahkan, “Konflik kepentingan yang dikecam dan dibicarakan semua orang, tidak hanya terjadi di bidang ekonomi saja dan jika ada konflik antara perhatian rakyat kepada kita dan ketaatan mereka pada kepentingan umum dan negara, maka kita harus mengabaikan kepentingan kita dan memperhatikan kepentingan umum.”

Nasehat dan saran kepada pemerintah dan parlemen untuk mematuhi garis pemisah dan bertindak dalam lingkup tugas dan kewenangan, merupakan nasehat terakhir dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam kepada pejabat dan jajaran pemerintah.

Di awal pertemuan, Presiden Hujjatul Islam wal Muslimin Raisi menggambarkan wacana pemerintah sebagai wacana Revolusi Islam, sembari menekankan tentang komponen kerakyatan, keadilan dan transformasi, Presiden mengatakan, “Dokumen transformasi pemerintah telah siap dan diterbitkan dengan kesepakatan sejumlah besar ahli.”

Presiden menganggap bahwa “aksi dan tindakan” itu lebih penting daripada “program”, lalu menambahkan, “Dengan adanya penyediaan vaksin yang meluas dan kerjasama masyarakat, menjadikan perubahan keadaan terlihat nyata, bisnis dan pekerjaan juga mulai berkembang lagi dan tahun ini perjalanan Nouruz melonjak sangat tinggi.”

Raisi menganggap reaksi yang cerdas dan bijak dalam menghadapi defisit anggaran tahun 1400 HS merupakan tindakan lain yang dilakukan oleh pemerintah selama delapan bulan terakhir, ia mengatakan, “Selama periode ini kami mencoba untuk meningkatkan produksi gas dan meningkatkan ekspor minyak, juga meningkatkan penerimaan pajak untuk mengatasi defisit anggaran dan menciptakan uang untuk menghindari inflasi.”

Presiden Raisi menyebut di antara program pemerintah lainnya adalah peningkatan kewenangan provinsi dan penyelesaian proyek setengah jadi, ia menambahkan, “Pengendalian inflasi merupakan salah satu agenda utama pemerintah dan laporan dari pusat statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan inflasi ke atas telah berhenti dan tren penurunan telah dimulai.”

Raisi menyebutkan penciptaan transparansi dan berurusan dengan platfrom korup sebagai salah satu langkah dasar dan program pemerintah, dan mengatakan, “Saat ini sedang dilaksanakan persetujuan perjalanan provinsi dengan validitas dan pada jadwal tertentu.”

Presiden Iran juga menyebutkan bahwa langkah-langkah budaya dan perencanaan untuk mengurangi bahaya sosial merupakan tindakan lain yang dilakukan oleh pemerintah, ia menambahkan, “Tindakan dan prestasi pemerintah adalah hasil kerja kolektif antara semua kekuatan dan lembaga, dan kami masih terus membutuhkan kerjasama dan koordinasi ini.”

Presiden menganggap proyek paling penting dari pemerintah adalah meningkatkan harapan dan kepercayaan rakyat, “Musuh akan kecewa ketika melihat kebersatuan nasional dan ketergantungan rakyat pada sumber daya internal. Seperti telah kami katakan berkali-kali, negosiasi memiliki tempatnya tersendiri, akan tetapi JCPA merupakan salah satu masalah negara dan kita tidak akan pernah mengaitkan kehidupan rakyat dan negara dengan masalah luar negeri.” [EZ]

700 /