Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi dalam Pertemuan dengan Sejumlah Pejabat Lembaga Dakwah Islamiyah:

​​​​​​​Mempertimbangkan Tuntutan Kerja Budaya-Dakwah Strategi Yang Urgen

Mempertimbangkan dan Mematuhi Tuntutan Kerja Budaya – Dakwah Strategi yang Urgen dan Permanen

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam siang hari ini (Rabu, 18/1) dalam pertemuan dengan pimpinan dan sejumlah pengurus Lembaga Dakwah Islamiyah dan Bidang Seni, mengatakan bahwa memproduksi dan menyajikan produk-produk unggul berdasarkan pemikiran baru dan memperhatikan persyaratan sosial dan budaya dakwah, sembari sepenuhnya bertakwa, adalah dua tugas penting perangkat budaya dan dakwah.

Sembari mengapresiasi aksi-aksi baik yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islamiyah, Imam Ali Khamenei mengutip ayat-ayat al-Quran dan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan takut kepada Allah swt adalah "mempertimbangkan, memperhatikan dan berhati-hati" sebagai strategi yang urgen dan permanen para aktivis di bidang budaya dan dakwah, kemudian menambahkan, “Institusi dan elemen dakwah - budaya harus benar-benar berhati-hati supaya tidak meninggalkan firman Allah dalam keadaan apa pun, dan dalam konteks ini, seseorang tidak perlu takut akan kontroversi dan tuduhan.”

Beliau tidak menganggap memperhatikan persyaratan sosial dalam dakwah sebagai mengabaikan rahmat Allah dan berkata, “Karya budaya itu memiliki beberapa hal penting yang sepenuhnya harus diperhatikan.”

Beliau mengatakan bahwa salah satu persyaratan tersebut adalah menaruh perhatian terhadap bahasa kaum dalam kegiatan-kegiatan dakwah budaya, kemudian berkata, “Bahasa komunikasi bagi kalangan remaja dan pemuda berbeda dengan bahasa komunikasi bagi orang awam, demikian juga bahasa dan cara berkomunikasi dan dakwah di negara-negara lain berbeda dari dakwah - budaya di dalam negeri.”

Pemimpin Revolusi Islam menyebut bahwa saat ini bursa ide dan produk-produk baru tengah berkembang di dalam dan di luar negeri, dan berkata, “Aktiflah di bursa dengan tingkat konsumen yang tinggi ini dengan menghasilkan ide baru, mengolah dan mengubahnya menjadi produk mewah dengan kemasan yang bagus.”

Beliau mengekspresikan ketidakpuasannya karena kurangnya kinerja dalam masalah ini, kemudian berkata, “ Lembaga dakwah dan bidang seni telah melakukan banyak pekerjaan bagus di berbagai bidang, akan tetapi masih belum sepadan dengan usianya yang telah 40 tahun, oleh karena itu harus dilakukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi.”

Mengutamakan SDM dari kalangan elit sebagai poros utama majemuk budaya, menjaga kekuatan lembaga dakwah yang baik di segala bidang, menjaga kekuatan dan berhati-hati terhadap efek buruk eksternal dari pekerjaan budaya-dakwah, adalah empat poin lain yang disampaikan oleh Pemimpin Revolusi dalam pertemuan ini.

Dalam kaitannya dengan masalah ini beliau mengatakan, “Tentu saja kemampuan masyarakat harus dimanfaatkan secara maksimal, dan dalam hal ini Festival Ammar adalah contoh yang baik.”

Menjaga vitalitas, kesegaran, kebahagiaan, dan kepuasan masyarakat adalah salah satu poin lain yang beliau ungkapkan sebagai salah satu tugas penting lembaga budaya - dakwah.

Pemimpin Revolusi menjelaskan lebih lanjut tentang dimensi dan pentingnya masalah ini dan berkata, “Tentu saja, jika situasi ekonomi dan kehidupan masyarakat membaik, maka vitalitas dan kepuasan mereka akan terjamin sampai batas tertentu, tetapi terlepas dari masalah ini, berbagai hal yang bermanfaat dan indah bisa dilakukan dengan partisipasi dari masyarakat kita sendiri.”

Di akhir pidato dalam pertemuan ini Imam Ali Khamenei menyampaikan beberapa anjuran, termasuk menghindari faksionalisme.

Beliau mengatakan, “Kita membutuhkan kesatuan kata dan empati di seluruh negeri, apalagi kelompok revolusioner yang harus benar-benar menghindari jangan sampai jatuh ke dalam perangkap berbagai tren intelektual dan faksionalisme.”

Menahan diri dari karya-karya formal dan pajangan semata, serta berhati-hati dari memproduksi karya-karya netral tanpa arah yang benar adalah nasehat lain yang disampaikan oleh Pemimpin Revolusi kepada pimpinan dan sejumlah pengurus Lembaga Dakwah Islamiyah dan bidang seni.

Pada kesempatan lain dari pertemuan ini, Ketua Lembaga Dakwah Islam juga melaporkan kegiatannya.

Hujjatul-Islam Mohammad Qomi mengatakan, "Kami memprioritaskan pengembangan dan pelatihan para pemuda dan melakukan jihad pencerahan (jihad tabyin) dengan serius, kami juga berusaha untuk berkontribusi pada kebutuhan budaya masyarakat dengan bagian kami sendiri, meskipun kami masih lemah di beberapa daerah.”

Bapak Dadman, ketua jurusan Seni dalam laporan singkatnya mengatakan, “Kami terus mengembangkan jurusan di bidang sastra dan buku, namun kami juga berusaha untuk aktif di bidang budaya, seni dan media lainnya dengan mengandalkan kapasitas brilian para pemuda di seluruh wilayah negara." [EZ]

700 /