Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi Islam dalam Pertemuan dengan Cendekiawan dan Akademisi Teladan:

Jika Kejahatan di Gaza Tidak Dihentikan, Maka Perlawanan Akan Terus Berkecamuk

Pagi hari ini (Kamis, 17/10) Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dalam pertemuannya dengan sekitar seribu personel dari kalangan para cendekiawan dan akademisi teladan menyampaikan keinginannya akan sebuah lompatan baru, inovasi ilmiah yang membanggakan dan memasuki musim baru dari kegiatan-kegiatan inovatif di pusat dan lingkungan saintifik universitas.

Imam Ali Khamenei juga mengisyarahkan berbagai kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis dalam tragedi genosida rakyat Palestina di Gaza baru-baru ini dan menekankan penghentian sesegera mungkin pemboman tersebut. Saat mengisyarahkan tentang peran nyata Amerika dalam mempolitisasi tindakan Zionis, Imam Ali Khamenei mengatakan, “Negara-negara Muslim dan bahkan para non-Muslim di dunia benar-benar marah atas kejahatan rezim yang saat ini sedang berlangsung, dan jika kebrutalan ini terus berlanjut, maka umat Islam di dunia dan kekuatan perlawanan akan menjadi tidak sabar, dan setelah itu tidak ada seorang pun yang akan mampu menghentikan mereka.”

Pemimpin Revolusi menyebut bahwa permasalahan Palestina saat ini jelas merupakan kejahatan rezim Zionis dan genosida yang dilakukan secara terang-terangan dan terbuka di depan mata seluruh dunia, kemudian berkata, “Sebagian dari pejabat beberapa negara dalam percakapan mereka dengan pejabat kami menyampaikan protesnya dan menanyakan mengapa Palestina membunuh warga sipil? Pernyataan tersebut tidak benar karena penduduk pemukiman tersebut bukanlah warga sipil, melainkan warga yang bersenjata, namun meskipun diasumsikan mereka adalah warga sipil, yang terjadi saat ini tetap tidak sebanding, berapa banyak dari mereka yang tewas dan berapa banyak warga sipil Palestina yang akhir-akhir ini menemui kesyahidannya?”

Imam Ali Khamenei menambahkan, “Rezim perebut ini telah membunuh ratusan kali lipat dari jumlah warganya yang tewas, yaitu ribuan perempuan, anak-anak, dan para pemuda yang kesemuanya tewas dalam beberapa hari ini. Mereka melakukan kejahatan secara terang-terangan di depan mata masyarakat dunia dengan mengebom pusat-pusat pemukiman yang padat dan bangunan-bangunan yang mereka ketahui adalah tempat tinggal warga sipil.”

Imam Ali Khamenei menekankan bahwa pemerintah Zionis ini harus diadili di Mahkamah Internasional atas kejahatan-kejahatannya ini. Imam Ali Khamenei menganggap pemerintah Amerika bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh rezim Zionis dan menambahkan, “Menurut banyak informasi, para politisi dan pengatur kebijakan rezim Zionis saat ini adalah Amerika, dan Amerika bertanggung jawab dan harus mengetahui tanggung jawabnya dalam hal ini.”

Pemimpin Revolusi juga menekankan bahwa pengeboman harus segera dihentikan, ia menganggap berkumpulnya negara-negara Muslim di negara-negara Islam dan bahkan non-Muslim di Amerika dan Eropa sebagai tanda kemarahan serius negara-negara tersebut terhadap kejahatan rezim Zionis dan mengatakan, “Jika kejahatan ini terus berlanjut, maka umat Islam dan kekuatan perlawanan tidak akan lagi bersabar dan setelah itu tidak ada yang akan bisa menghentikannya. Mereka harus mengetahui fakta ini dan jangan berharap bahwa Anda tidak akan membiarkan kelompok tertentu melakukan hal seperti itu.”

Imam Ali Khamenei menambahkan, “Tentu saja, apa pun yang dilakukan oleh rezim Zionis, mereka tidak dapat memberikan kompensasi atas kegagalan mereka yang memalukan ini.”

Pada awal pertemuan, setelah 7 akademisi teladan selesai menyampaikan pidato dalam bidang otomotif, teknologi kuantum, pertanian, pemberantasan polusi udara, keadilan sosial-ekonomi, pengobatan tradisional dan ekosistem berbasis pengetahuan negara, Imam Ali Khamenei menganggap pentingnya bagi para pejabat eksekutif untuk ikut terlibat secara aktif dan memberikan perhatian pada poin-poin yang diinginkan oleh akademisi dan perlu untuk menciptakan ikatan masyarakat elit negara dengan manajer-manajer muda dari berbagai tingkat pemerintahan.”

Dengan mengisyarahkan pada dimulainya lompatan ilmiah dan gerakan yang efektif dan bermanfaat di lingkungan akademis sekitar 2 dekade yang lalu, ia mengatakan, “Peningkatan kecepatan pertumbuhan ilmu pengetahuan di negara ini hingga mencapai 12 kali lipat tingkat pertumbuhan rata-rata global, merupakan salah satu hasil yang menggembirakan dari gerakan tersebut, dan kini para elit, mahasiswa dan pusat-pusat universitas ilmiah di negara ini harus mempersiapkan diri menghadapi kebangkitan baru dan musim baru mobilitas ilmiah yang inovatif.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi mengingatkan tentang kemajuan ilmu pengetahuan beberapa negara di kawasan setelah mengamati kemajuan ilmu pengetahuan yang terjadi di Iran, dan menambahkan, “Kita tidak boleh bangga dengan hasil gerakan sebelumnya lalu tertinggal dari persaingan ilmu pengetahuan di dunia saat ini, karena walaupun sudah mengalami kemajuan, kita masih tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan.”

Dengan mengacu pada perkataan Amirul Mukminin as tentang kekuatan ilmu pengetahuan, Imam Ali Khamenei mengatakan, "Ilmu pengetahuan adalah raja”, oleh karena itu, jika kita ingin melindungi negara dari dampak buruk konvensional dunia, maka kita harus bekerja keras demi kemajuan ilmu pengetahuan.

Pemimpin revolusi menganggap investasi material pemerintah, investasi sektor swasta dan investasi dalam lingkungan ilmiah dalam arti perjuangan untuk berinisiatif, berinovasi dan menemukan solusi pintas dalam memecahkan masalah, merupakan hal yang sangat diperlukan untuk gerakan elit yang baru dan masyarakat ilmiah, kemudian mengatakan, “Lompatan baru ini bisa kita wujudkan dengan bantuan pemerintah, pejabat dan kalangan manajer muda negara, demikian juga upaya dari semua akademisi yang menyadari adanya lompatan baru ini.”

Imam Ali Khamenei menyebut bahwa masa depan negara ini cerah dan menjanjikan, namun kemudian menambahkan, “Pengalaman menunjukkan bahwa kita harus memanfaatkan peluang yang ada saat ini secara maksimal dengan mengandalkan kemauan dan kekuatan serta infrastruktur yang ada di negara ini, kita harus bisa mengatasi tren kenaikan yang akan datang dengan kekuatan.”

Pemimpin Tertinggi Revolusi mengatakan bahwa kurangnya kemauan, keputusasaan dan kurangnya kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki bisa menjadi hambatan bagi kemajuan bangsa mana pun dan sembari mengisyaratkan pada kata-kata menghina yang diucapkan oleh salah satu perdana menteri periode pemerintahan arogan sebelumnya tentang ketidakmampuan bangsa Iran dalam membuat pipa tanah liat, selanjutnnya, ia mengatakan, “Pada masa itu, terkumpul semua faktor kegagalan kemajuan dan keterbelakangan, namun saat ini, atas karunia Ilahi ada kemauan dan kemampuan untuk bergerak dan maju secara ilmiah.”

Imam Ali Khamenei menyebut jutaan generasi muda terpelajar dan mahasiswa merupakan kekayaan yang besar dan sangat berharga, kemudian menambahkan, “Banyak dari generasi muda yang termotivasi dan bersemangat ini memiliki saran-saran berharga untuk memecahkan masalah.”

Pemimpin Revolusi menyebut bahwa saat ini keinginan dan kemampuan menjadi dua realitas yang dimiliki oleh negara ini dan menambahkan, “Jika para pejabat, pusat ilmiah, dan kalangan akademisi tidak memanfaatkan peluang ini, berarti Iran dan sejarah negara ini telah akan dirugikan.”

Imam Ali Khamenei memandang ilmu sebagai sebuah tanggung jawab, seperti semua aset lainnya, dan menambahkan, “Setiap orang akan menjadi akademisi dalam ilmu apa pun dan akan mencapai suatu derajat, baik dari ilmu itu sendiri maupun dari penghargaan yang ia peroleh di masyarakat melalui ilmu itu, jadi ilmu tersebut harus dipergunakan untuk mengabdi kepada masyarakat.”

Merujuk pada sabda Amirul Mukminin as terkait dengan komitmen para ulama dan ilmuwan untuk mengenal dan membela kaum tertindas dari kezaliman, Pemimpin Tertinggi Revolusi mengatakan, “Reaksi terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang diletakkan di pundak para ilmuwan oleh Allah Swt.”

Dalam kelanjutan pidatonya, Pemimpin Revolusi mengisyaratkan pada peringatan sebelumnya untuk merevisi prosedur bersyarat dalam mempromosikan anggota Dewan Ilmiah Fakultas Perguruan-perguruan Tinggi melalui artikel-artikel ilmiah, ia mengkritik kelanjutan proses yang tidak rasional ini dengan mengatakan, “Menulis artikel dan menerbitkan penelitian dan artikel otoritatif di majalah, di pusat-pusat ilmiah dunia dan keikutsertaan dan perlombaan-perlombaan ilmiah tingkat dunia merupakan hal baik yang harus dilakukan, namun sangat tidak rasional jika promosi anggota dewan ilmiah bergantung pada isu ini.”

Imam Ali Khamenei menambahkan, “Tentu saja artikel ilmiah yang baik merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan reputasi dan kelayakan keilmuan suatu negara, dimana lembaga-lembaga pengelola ilmiah negara harus mencari cara yang tepat untuk meningkatkan posisi ini agar peringkat ilmiah negara tersebut tidak menurun di peringkat global.”

Imam Ali Khamenei menekankan bahwa tujuan utama pembuatan artikel ilmiah, penelitian dan tesis adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan negara, kemudian menambahkan, “Kesehatan dan keselamatan, perumahan, keamanan, gizi, keluarga, lingkungan hidup, reformasi struktur pemerintahan dan hubungan internasional, serta isu-isu lainnya merupakan persoalan-persoalan negara yang harus dicari jalan penyelesaian, dimana artikel dan penelitian ilmiah yang kuat bisa memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan ini, dan dalam bidang ini tidak boleh terbatas hanya sekedar sebagai karya surat kabar dan apa yang disebut sebagai catatan jurnalistik.”

Dalam pernyataan terakhirnya, Pemimpin Revolusi menjelaskan tentang tugas pejabat terhadap kaum akademisi dan mengatakan, “Pejabat harus membuat kaum elite dan akademisi teladan merasa berguna.”

Di antara yang menyebabkan kaum akademisi bermigrasi ke luar negeri (yang terkadang dilebih-lebihkan) adalah karena adanya perasaan tidak berguna di kalangan para akademisi dan menambahkan, "Kemungkinan mendapatkan pekerjaan" dan "kemungkinan melanjutkan studi dan penelitian" adalah dua harapan kaum akademisi dari perangkat negara yang harus dipenuhi, dan pemerintah harus berupaya untuk memenuhi kedua kemungkinan tersebut.”

Imam Ali Khamenei menyebut pendirian perusahaan-perusahaan yang berbasis pengetahuan menjadi salah satu faktor kemajuan ekonomi dan ilmu pengetahuan negara, dan pada saat yang sama, hal ini juga bisa menciptakan rasa berguna di kalangan akademisi, ia menekankan:, “Perkuat perusahaan-perusahaan yang berbasis pengetahuan, karena salah satu cara untuk memperkuatnya adalah lembaga-lembaga negara dan perusahaan-perusahaan menghindarkan diri sepenuhnya dari mengimpor dan membeli produk luar negeri yang sejenis dengan produk yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri yang berbasis pengetahuan.”

Sebelum Pemimpin Tertinggi Revolusi menyampaikan pidatonya, terdapat tujuh akademisi teladan laki-laki dan perempuan yang hadir dalam pertemuan tersebut, mereka adalah:

  • Sayyid Mustafa Mahdavi; Ph. D di bidang teknik kedirgantaraan dari Universitas Syarif dan peneliti di sektor industri otomotif dan kereta api,
  • Syekoofeh Ahmadi; Mahasiswi Hukum Ekonomi Universitas Allameh Tabatabai dan pemenang proyek Elite Foundation,
  • Syahram Soleimani; Ph. D di bidang Fisika dari Unit Sains dan Penelitian Universitas Azad Islami dan merupakan anggota satu persen ilmuwan yang paling banyak dikutip di American Chemical Society,
  • Hamed Rafi’i; Anggota Dewan Fakultas Pertanian Universitas Teheran dan Direktur Fakultas Tata Kelola dan Perundang-undangan Provinsi Alborz,
  • Maryam Zare’: Anggota Dewan Fakultas Universitas Khajeh Nasir dan penerima penghargaan ilmiah dari National Elite Foundation,
  • Mohammad Sadiq Adel Mehrban; Mahasiswa doktoral pengobatan tradisional Universitas Ilmu Kedokteran Teheran dan mahasiswa terbaik negara di bidang pengobatan tradisional, dan
  • Said Vedadi Kalantar; Doktor dalam pemodelan energi dari Universitas Teheran dan manajer eksekutif proyek penelitian energi,

Mereka menyampaikan poin, kritik dan sarannya pada topik-topik berikut:

  • Mekanisme perusahaan berbasis pengetahuan di bidang otomotif,
  • Meningkatkan implementasi kebijakan deprivasi di daerah tertinggal,
  • Pentingnya investasi negara di bidang teknologi strategis dan pembangkit listrik, seperti teknologi kuantum dan industri chip,
  • Tantangan pengambilan kebijakan pertanian dan reformasi proses partisipasi lembagalembaga ilmiah dan anasir akademis di bidang ini,
  • Pemutakhiran agenda pengelolaan pencemaran udara dan reformasi sistem distribusi subsidi energi,
  • Pentingnya posisi global obat tradisional dan tanaman obat, keunggulan relatif Iran dan pasar global jasa dan produk di bidang ini,
  • dan pertumbuhan aktif hubungan antara industri induk dan perusahaan berbasis pengetahuan.

Demikian juga, di awal pertemuan ini, Bapak Dehghani Firouzabadi, Wakil Presiden Bidang Sains, Teknologi dan Ekonomi, Presiden dan Ketua Yayasan Elit Nasional, mengisyaratkan pada transformasi yayasan ini dari organisasi perdagangan menjadi pusat yang mempengaruhi perekonomian negara. Isu-isu di pemerintahan ke-13, memberikan laporan tentang peningkatan prospek ekonomi perusahaan berbasis pengetahuan. Ia juga menyatakan desain ulang pusat pengembangan teknologi, penerapan model konsorsium berbasis pengetahuan, perlunya melaksanakan proyek-proyek besar dengan menggunakan perusahaan berbasis pengetahuan, dan bertujuan untuk menciptakan bank ekonomi berbasis pengetahuan berdasarkan permodalan perusahaan di bidang ini. [EZ]

 

 

700 /