Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi dalam pertemuan dengan Ribuan Warga dari Azerbaijan Timur menekankan:

Ikut PEMILU dan Jaga Persatuan Nasional

Pemimpin Revolusi Islam pada pagi hari ini (Minggu, 18/2), dalam pertemuan dengan ribuan warga dari Provinsi Azerbaijan Timur, menggarisbawahi "introspeksi diri" untuk "penguatan titik-titik kekuatan, dan mengatasi titik-titik kelemahan" serta pandangan cerdas dan tanpa sikap reaktif terhadap musuh sebagai dua tugas penting dan mendasar.

Dengan menekankan pentingnya persatuan nasional dan pemilihan 1 Maret 2024 sebagai solusi untuk masalah dan perbaikan pelbagai masalah yang ada, Pemimpin Revolusi mengajak semua orang untuk berpartisipasi dengan semangat dalam acara nasional ini dan menyampaikan poin-poin penting tentang bagaimana cara memilih kandidat yang paling baik, ahli di bidangnya, serta masalah kejujuran dalam pemilihan, serta menjauhi perilaku tidak etis dalam PEMILU.

Pemimpin Revolusi mengakui bahwa front arogansi pasti menentang pemilihan di Iran, dan menyatakan: “Pemilihan adalah manifestasi dari sistem demokrasi negara dan itulah sebabnya negara-negara arogan dan Amerika, di samping menentang sistem republik dan sistem Islam yang dijadikan sebagai pedoman dalam Revolusi Islam Iran, mereka juga menentang partisipasi aktif rakyat di tempat pemilihan.

Imam Ali Khamenei mengingatkan tentang permintaan salah satu presiden sebelumnya Amerika agar rakyat Iran tidak berpartisipasi dalam salah satu pemilihan sebelumnya dan menyatakan, “Presiden itu tanpa sadar telah membantu Iran karena rakyat, dengan semangat dan protes terhadapnya, lebih banyak dan lebih antusias daripada sebelumnya ikut dalam PEMILU. Karena itu, orang-orang Amerika tidak lagi mengatakan hal-hal semacam itu tetapi melalui cara-cara berbeda mereka mencoba untuk membuat orang-orang putus asa dengan PEMILU.”

Pemimpin Revolusi menyebutkan PEMILU sebagai pilar utama sistem Republik Islam dan jalan menuju perbaikan negara, dan mengatakan: “Kita semua harus berpartisipasi dalam PEMILU. Mereka yang mencari perbaikan dan penyelesaian masalah harus menggunakan pemilihan sebagai jalannya dan harus mengikuti PEMILU.”

Imam Ali Khamenei menganggap penting untuk memilih yang terbaik dan menambahkan: “Semua orang yang telah melewati pengawasan Dewan Garda adalah baik tetapi menurut akal sehat, dari di antara mereka, orang-orang yang lebih baik harus dipilih dan untuk mengenal yang terbaik, masyarakat harus menyelidiki sejauh mungkin dan jika mereka tidak bisa, mereka bisa mengandalkan pendapat orang-orang yang mereka percayai.

Ayatullah Khamenei menyebutkan tugas penceramah dan tokoh masyarakat untuk mendorong rakyat berpartisipasi dalam pemilihan dan menekankan bahwa orang-orang yang masuk dalam pertarungan PEMILU harus menghindari perilaku tidak etis, penghinaan, dan fitnah terhadap orang lain dalam kampanye dan di media sosial serta menghindari penyembunyian dan menyebarkan informasi palsu dan bertentangan dengan kenyataan untuk menarik perhatian rakyat karena tindakan-tindakan ini dapat menyebabkan kehilangan berkah dan pertolongan Ilahi.

 

Dengan menekankan pada asas JURDIL dalam PEMILU yang selalu menjadi tuntutan kepada petugas PEMILU, Imam Ali Khamenei menambahkan: “Selama beberapa dekade ini, pelanggaran PEMILU yang dituduhkan oleh musuh tidak pernah terjadi dan klaim mereka tanpa dasar. Dalam beberapa kasus di mana beberapa pelanggaran diajukan, setelah penyelidikan dan pemeriksaan, pelanggaran tertentu terungkap tetapi pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak pernah mengubah hasil keseluruhan dan pemilihan di negara ini selalu diadakan dengan benar, jujur dan adil.

Pemimpin Revolusi menyebutkan persatuan bangsa Iran sebagai kunci keberhasilan dan kelangsungan Revolusi Islam dan menekankan bahwa di masa depan, kita harus melanjutkan jalur ini laksana tangan yang bersatu dan adanya perbedaan selera dan politik tidak boleh mempengaruhi persatuan nasional Iran terhadap musuh.

Dengan berterima kasih secara tulus kepada rakyat di seluruh negeri atas kehadiran yang penuh semangat dalam peringatan 22 Bahman (11/2, Hari Kemenenangan Revolusi), Imam Ali Khamenei mengatakan: “Rakyat di semua kota besar dan kecil serta desa-desa menunjukkan semangat, antusiasme, dan kebanggaan revolusionernya dan mengejutkan mereka yang ingin melihat rakyat Iran putus asa dan melupakan 22 Bahman.

Ayatullah Khamenei mengapresiasi peran penting yang dimainkan oleh penjaga keamanan pada acara pawai serentak dan menganggap perayaan nasional ini sebagai motivasi dan semangat bagi para pejabat dan menambahkan: “Partisipasi secara nasional ini memberi darah segar kepada masyarakat, bangsa, dan pejabat.”

Pemimpin Revolusi menganggap pemberontakan 29 Bahman 1356 (18/2/1978) di Tabriz sebagai peristiwa bersejarah dan mengatakan: “Peristiwa tersebut tidak membiarkan pemberontakan 19 Dey (9/11) di Qum menjadi sia-sia, dan dengan memperluas semangat pemberontakan dan semangat revolusioner ke seluruh negeri, itu menjadi kunci kemenangan Revolusi pada 22 Bahman 1357 (11/2/1979) dan mengubah sejarah Iran.

Imam Ali Khamenei mengenal kewajiban yang tepat waktu dan tindakan yang sesuai dengan kewajiban tersebut sebagai dua pilar utama peristiwa 29 Bahman Tabriz dan mengatakan: “Kelompok Tawwabin yang tidak mengenal kewajiban dan tidak bertindak tepat waktu pada masanya, mereka absen saat terjadinya tragedi Asyura; oleh karena itu, meskipun terlambat, dan semua syahid gugur, perjuangan mereka tidak memiliki pengaruh pada perjalanan sejarah.”

Pemimpin Revolusi menyebutkan masyarakat Azerbaijan sebagai contoh dari sikap ksatria, penuh cinta, semangat, dan iman dalam sejarah, baik dalam era modern maupun beberapa dekade terakhir, dan menambahkan: “Kita harus belajar dari karakteristik peristiwa 29 Bahman Tabriz.”

Ayatullah Khamenei menyoroti pertumbuhan dan penguatan Revolusi selama 45 tahun yang gemilang, di tengah pelbagai badai peristiwa, konspirasi, dan kerusuhan, menambahkan: "Revolusi dalam arti nasional dan negara" telah menjadi lebih kokoh, lebih kuat, dan memiliki pandangan yang lebih kuat, telah melalui rintangan yang keras, dan hari ini kita harus bertindak tepat waktu terhadap tugas-tugas utama kita.”

Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa "melihat diri sendiri dan melihat musuh" adalah dua kewajiban yang mendasar bagi semua orang, dan mengatakan: “Kita harus introspeksi diri dan melihat musuh dengan benar, dan kelalaian terhadap kewajiban ini adalah bencana besar.”

Ia menyebut tujuan dari pengenalan tentang diri sebagai "menghargai, menjaga, dan memperkuat titik-titik kekuatan dan memperbaiki serta mengatasi titik-titik kelemahan" dan dalam menjelaskan titik-titik kekuatan Revolusi dan masyarakat, Imam Ali Khamenei mengatakan: “Menghapus sistem otoriter, zalim, kejam, yang sepenuhnya tidak beriman dan korup, dan monarki, adalah pencapaian terbesar Revolusi; sebuah rezim yang tidak menghargai hak, kehormatan, dan peran bagi rakyat, dan dalam banyak kasus, benar-benar memerintah dengan perintah dan keinginan Amerika dan kedutaan Inggris.”

Pemimpin Revolusi menambahkan: “Saat ini, tepat berkebalikan dengan rezim yang korup, rakyat adalah pemilik negara dan sistem, dan dengan memilih langsung atau tidak langsung pejabat utama negara, mereka menentukan arah negara.”

Ayatullah Khamenei menciptakan rasa kepercayaan diri nasional dan perasaan mampu dalam pelbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertahanan, kedokteran, dan bidang lainnya sebagai pencapaian penting lainnya dari Revolusi Islam dan menambahkan: “Kepercayaan diri ini terlihat di arena internasional, yang berbeda dengan zaman thagut, dan dalam menghadapi pelbagai kekuatan adidaya pada panggung internasional.”

Penyebaran pemikiran dan nilai-nilai Revolusi terutama di wilayah, relatif berhasil dalam mencegah penyebaran budaya Barat sebagai budaya dominan, pembentukan kelompok-kelompok mandiri rakyat di semua bidang, dan peningkatan pelayanan ke semua wilayah negeri serta pembentukan ilmuwan internasional dalam berbagai bidang adalah pencapaian lain yang disebutkan oleh Pemimpin Revolusi dalam mengevaluasi pergerakan Revolusi.

Ia dalam hal ini menambahkan: “Beberapa orang khawatir tentang meningkatnya kepergian beberapa ahli ke luar negeri, tetapi di sisi lain, kekuatan Iran dalam menghasilkan para ahli spesialis dan berpengaruh cukup jelas.”

Pemimpin Revolusi, dalam menjelaskan aspek lain dari kewajiban utama "introspeksi diri ", yaitu mengenali titik-titik lemah dan berusaha untuk mengatasinya, mengatakan: “Selain titik-titik kekuatan, kita juga memiliki beberapa titik lemah yang tidak sedikit, termasuk keterlambatan dalam membangun ekonomi nasional yang kuat, dan meskipun telah dilakukan banyak pekerjaan yang baik, kita masih jauh dari tingkat keadilan sosial, ekonomi, dan yudisial yang diinginkan.”

Keterlambatan dalam menangani masalah sosial seperti perceraian, kecanduan, dan masalah etika lainnya, serta ketidakcocokan dengan gaya hidup Islam, seperti menjauhi pemborosan dan aristokrasi, adalah titik-titik kelemahan lain yang diakui oleh Pemimpin Revolusi, dan menyatakan bahwa bekerja dan berusaha untuk mengatasinya adalah kewajiban semua orang.

Pemimpin Revolusi, dalam menjelaskan kewajiban universal untuk memperkuat titik-titik kekuatan dan mengatasi titik-titik kelemahan, menganggap kewajiban pemerintah, DPR, dan lembaga resmi lainnya sebagai tekad yang kuat, tindakan yang berkelanjutan, integritas dalam tindakan, kejujuran dengan rakyat, dan memilih kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, dan menambahkan: “Hari ini, alhamdulillah, pejabat senior negara memiliki keunggulan-keunggulan ini, tetapi sifat-sifat positif ini harus tersebar di semua tingkat pemerintahan.”

Ayatullah Khamenei menyebutkan kewajiban kaum intelektual sebagai rasa tanggung jawab untuk mengidentifikasi kekosongan dan titik-titik bahaya serta memberikan kontribusi intelektual kepada para pejabat untuk menutupnya, dan dalam menjelaskan kewajiban yang beragam dari generasi muda, mereka mengatakan: “Hari ini, banyak pemuda yang cerdas bekerja di dalam pemerintah, pemuda yang merupakan pendorong masyarakat harus siap dan memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk berpartisipasi di berbagai bidang di masa depan dan mengemban tanggung jawab yang berat pada diri mereka sendiri.”

Imam Ali Khamenei menganggap kewajiban masyarakat umum untuk mempertahankan persatuan nasional dan mendukung pejabat dan pelayan serta pekerjaan baik sebagai jihad melawan musuh, karena mereka tidak menginginkan kewajiban-kewajiban ini terpenuhi dan karena itu mereka menentang setiap tindakan baik yang dilakukan dalam Republik Islam.

Pemimpin Revolusi, setelah menjelaskan dimensi kewajiban utama "introspeksi diri", dalam menjelaskan kewajiban penting kedua yaitu "melihat musuh", mengatakan: “Kita tidak boleh lengah terhadap musuh, tipu daya, dan alat-alatnya, dan sambil tidak menganggap musuh lemah dan tidak berdaya, kita tidak takut pada ancaman dan tekanan dan intimidasi mereka.”

Ayatullah Khamenei menganggap pelbagai dalih, desakan dan tekanan yang bermusuhan dengan Iran sebagai titik-titik kekuatan dan kemajuan Revolusi Islam dan menambahkan: “Kita tidak boleh menjadi pasif terhadap musuh karena politik mereka adalah merendahkan dan menjadikan lawan-lawannya menjadi reaktif dan pasif.”

Pada permulaan pertemuan ini, Ayatullah Ali Hashem, representasi Pemimpin Revolusi di Provinsi Azerbaijan Timur dan Imam Jumat Tabriz, menyebutkan masyarakat Azerbaijan sebagai pengibar panji perjuangan revolusioner bangsa yang telah mengatasi musuh dan pembuat keributan dalam berbagai periode sejarah.[SZ]

 

 

700 /