Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar:

Kubu Istikbar Berusaha Mengkaburkan Isu Palestina

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Ahad (19/8) dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi negara, duta besar dan perwakilan negara-negara Islam serta berbagai kalangan masyarakat menekankan perlunya mengenal dengan baik kondisi regional yang sensitif saat ini, seraya mengimbau untuk pandai dalam menyikapi konspirasi dunia arogansi yang sangat sistematis.

Beliau mengatakan, "Masalah paling krusial dan mendesak bagi Dunia Islam adalah masalah al-Quds al-Sharif dan Palestina yang tertindas. Berkat arus kebangkitan Islam masalah ini menjadi semakin mengemuka. Pemerintahan, para elit politik dan budaya di Dunia Islam harus waspada menghadapi konspirasi berbahaya yang hendak mengkaburkan masalah Palestina dan menonjolkan isu-isu palsu dengan menebar perselisihan di tengah umat Islam."

Seraya menyinggung kelalaian bangsa-bangsa dan Negara-negara Islam yang cukup lama seiring dengan berkuasanya kekuatan-kekuatan hegemoni atas nasib mereka dan munculnya kanker ganas Zionis di tengah Dunia Islam, Ayatollah a-Udzma Khamenei menandaskan, "Hari ini berkat kebangkitan Islam dan transformasi penting di kawasan, tabir kelalaian ini sudah tersingkirkan, dan peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik."

Mengenai isu Palestina dan al-Quds al-Sharif, beliau mengatakan, "Masalah utama ini jangan sampai dilalaikan dan diketepikan. Sebab sebagian besar problema Dunia Islam muncul karena keberadaan rezim ilegal Zionis."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, "Berkat arus kebangkitan Islam, tahun ini bangsa-bangsa di kawasan mengungkapkan sikap tegas mereka dalam peringatan hari al-Quds sedunia tahun ini."

Seraya mengingatkan kembali untuk waspada menghadapi konspirasi sistematis musuh yang ingin mengkaburkan masalah utama umat Islam, beliau menegaskan, "Sekarang, kekuatan-kekuatan arogansi kembali menggunakan modus yang sama yaitu ‘tebar pertikaian lalu kuasai'. Karena itu negara-negara Islam dan bangsa-bangsa Muslim khususnya kalangan elit politik dan budaya serta para cendekiawan dan ulama harus tampil menjelaskan fakta yang sebenarnya kepada umat Islam."

Menurut Rahbar, Zionisme adalah ancaman yang berbahaya bagi seluruh umat manusia. "Ketika musuh berusaha keras untuk menonjolkan isu perbedaan alami seperti etnis, ras dan madzhab di tengah umat Islam untuk menciptakan pertikaian serta memutarbalikkan fakta untuk mengesankan adanya ancaman palsu, umat Islam harus berusaha keras mengamalkan ajaran Islam serta menjaga dan memperkuat persatuan dan persaudaraan sekaligus menolak kehendak kekuatan adidaya dunia khususnya Amerika Serikat (AS)," ungkap beliau.

Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan bahwa perselisihan di tengah umat Islam adalah racun yang sangat mematikan.

"Umat Islam harus selalu mengedepankan tolok ukur bahwa posisi musuh harus jelas. Ketika front kebatilan jelas maka yang berseberangan dengannya adalah front kebenaran," tegas beliau.

Di awal pertemuan, Presiden Repubik Islam Mahmoud Ahmadinejad dalam kata sambutannya menyebut bulan suci Ramadhan sebagai kesempatan istimewa untuk melatih diri dalam beribadah, meninggikan sisi spiritualitas di hadapan Allah Swt, dan jalan untuk membersihkan jiwa dari noda dan ketergantungan kepada dunia. Ramadhan adalah kesempatan untuk kembali kepada fitrah Ilahi, kesempurnaan insani dan medan untuk melatih diri menjauhi dosa.

Seraya menyatakan bahwa bangsa Iran tak pernah ragu untuk membangun negeri dan membela hak-haknya yang utama, Ahmadinejad mengatakan, "Kaum arogansi sedang menukik menuju ke lembah kemerosotannya. Sikap yang bersikeras dengan ambisi, kezaliman dan penistaan hak bangsa-bangsa lain tak akan bisa menyelamatkan mereka."
700 /