Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pidato Rahbar dalam Pertemuan dengan Para Anggota Forum Ahlul Bait Sedunia dan Uni Radio Televisi Islami

بسم‌الله‌الرّحمن‌الرّحیم‌
الحمدللَّه ربّ العالمین و الصّلاة و السّلام علی سیّدنا و نبیّنا ابی القاسم المصطفی محمّد و علی آله الاطیبین الاطهرین المنتجبین سیّما بقیّة الله فی الارضین.

Saya ucapkan selamat datang kepada para hadirin; saudara dan saudari tercinta; baik rekan dari Forum Ahlul Bait Sedunia yang hadir di sini, dari Uni Radio Televisi negara-negara Islam, maupun para keluarga syuhada yang hadir di sini. Saya mengharapkan berkah Allah Swt terlimpahkan bagi Anda semua.

Tentang Forum Ahlul Bait Sedunia dan juga Uni Radio Televisi, saya ingin mengungkapkan beberapa poin. Adapun tentang Forum Ahlul Bait as Sedunia, pentingnya forum ini adalah karena penisbatannya kepada Ahlul Bait as, karena Allah Swt telah sangat tegas menjelaskan dalam al-Quran tentang Ahlul Bait Nabi as di mana penjelasan tersebut jarang disebutkan dalam al-Quran untuk sebuah kelompok, yaitu:
اِنَّما یُریدُ اللهُ لِیُذهِبَ عَنکُمُ الرِّجسَ اَهلَ البَیتِ وَ یُطَهِّرَکُم تَطهیرًا.(1)

Pendefinisi Ahlul Bait as adalah kesucian mereka dan penyucian mereka oleh Allah Swt. Penyucian ini memiliki banyak dimensi. Jika sebuah kelompok menisbatkan diri mereka kepada Ahlul Bait as, maka harus memenuhi berbagai persyaratannya—ini yang akan kami ungkapkan—ada persyaratan yang harus dipenuhi. Upaya para imam as adalah perjuangan dalam beberapa tujuan ini: pertama, menjaga maarif hakiki Islam tetap lestari, menjaga pedoman dan prinsip-prinsip Islam tetap hidup. Upaya rezim-rezim zalim dan taghut umat [Islam] adalah melenyapkan, menukar, mengubah dan mendistorsi maarif islami. Salah satu langkah terpenting para imam as adalah perlawanan [upaya] tersebut; menjaga maarif Islam dan menghidupkan ajaran Islam.

Di antara langkah lain para imam as adalah menegakkan hukum Allah Swt. Upaya penegakan hukum-hukum Allah Swt; baik di masa ketika pemerintahan di tangan mereka, atau ketika mereka tidak di dalam pemerintahan dan kekuasaan. Upaya mereka terfokus agar dapat mewujudkan hukum-hukum Allah Swt dalam masyarakat. Langkah lain para imam as adalah perjuangan di jalan Allah Swt, di mana Anda membacanya dalam ziarah para imam:
أشهَدُ أنّکَ جاهَدتَ فِی‌اللهِ حَقَّ جِهادِه (2)
Jihad yang sebenarnya yakni tidak menyisakan segala upaya dalam perjuangan di jalan Allah Swt. Dengan seluruh wujud, dengan segenap daya dan dengan semua kapasitas mereka berjuang di jalan Allah Swt.

Satu bagian penting dari perjuangan ini yang sekaligus merupakan satu bab [pembahsan] terpisah, adalah perjuangan melawan kezaliman dan zalim. Kehidupan para imam as secara keseluruhan adalah perjuangan melawan zalim dan kezaliman. Inilah kehidupan para imam as. Sekarang kita ingin menjadi pengikut Ahlul Bait as, maka kita harus memperhatikan hal-hal tersebut. Kita harus menjadikan penyebaran maarif Islam dan penegakan hukum-hukum Allah Swt, sebagai bagian dari tujuan kita. Dengan segenap jiwa dan raga kita harus berjuang di jalan Allah Swt. Kita harus memerangi kezaliman, melawan zalim, kita harus melawan. Ini adalah tugas kita. Perjuangan bukan hanya perang militer saja, perjuangan [memiliki makna] lebih luas dengan berbagai [metode] perlawanan, mulai perlawanan budaya hingga perlawanan politik dan ekonomi; Itu semua termasuk dalam perjuangan. Benak [kita] jangan hanya tertuju pada perang militer; terkadang bisa jadi di satu tempat terjadi perang militer, akan tetapi semua perjuangan tidak hanya di situ.

Sekarang menurut saya perjuangan yang ada di hadapan kita umat Muslim, kita sebagai pengikut Ahlul Bait as, adalah perjuangan melawan plot-plot imperialis di wilayah Islam. Sekarang, inilah perjuangan terbesar. Plot-plot imperialis harus dilawan. Pertama, plot-plot tersebut harus dikenali, pertama kita harus mengenali tangan musuh, kita harus tahu apa yang akan dilakukan; kemudian kita menyusun rencana dan kita melawan tujuan-tujuan musuh. Bukan hanya dalam posisi defensif dan pasif saja. Perjuangan juga meliputi defensif dan ofensif. Terkadang seseorang dituntut untuk mengambil posisi defensif, terkadang harus mengambil posisi ofensif. Dalam kedua kondisi tersebut tujuannya adalah perlawanan terhadap plot-plot imperialis sebagai musuh inti dan utama di kawasan ini, dan juga di seluruh wilayah islami, khususnya di kawasan Asia Barat ini. Wilayah ini yang orang-orang Eropa bersikeras menyebut dengan Timur Tengah, yakni mereka membandingkan posisi tengah dan timur dengan Eropa. Satu tempat Timur Jauh, satu tempat Timur Tengah dan satu tempat Timur Dekat; [lihatlah] arogansi Eropa! Sejak awal wilayah ini ditetapkan sebagai Timur Tengah. Nama Timur Tengah itu keliru, di sini adalah Asia Barat. Asia adalah sebuah benua besar, kita berada di Asia Barat. Wilayah ini sangat vital. Sebuah wilayah penting dari sisi strategis, penting dari sisi militer, penting dari sisi sumber-sumber bumi, dan penting karena menghubungkan antara tiga benua—Asia, Eropa dan Afrika. Sebuah wilayah yang penting. Mereka punya plot untuk wilayah ini, mereka memiliki skema, harus kita lihat seperti apa skema mereka dan [kemudian] melawannya. Inilah [makna] perjuangan. Al-Quran mengatakan kepada kita:

جهِدوا فِی اللهِ حَقَّ جِهادِه؛(۲)
Berjihad di jalan Allah Swt sekarang adalah ini.

Makar anti-dunia Islam dan wilayah ini pada khususnya, bukan hal baru. Sejak bertahun-tahun lalu—mulai 100 tahun lalu, sejak erang Perang Dunia Pertama hingga kini—wilayah ini menjadi target berbagai represi kekuatan-kekuatan arogan. Pada satu waktu Inggris, satu hari Amerika Serikat, pada satu periode Perancis. Kekuatan-kekuatan imperialis telah 100 tahun atau lebih sibuk di sini. Akan tetapi berbagai tekanan, plot dan makar-makar tersebut kian meningkat sejak masa kemenangan Revolusi Islam di Iran, karena peristiwa kemenangan Islam di sebuah negara penting, negara besar, negara vital seperti Iran sangat mengejutkan untuk kaum imperialis. Pada awalnya, hingga beberapa waktu, kemampuan analisa mereka terampas—kami mengikuti masalah-masalah tersebut [dan] menyaksikannya—pada masa-masa awal mereka kebingungan. Kemudian mereka sadar dan memulai [melancarkan] berbagai tekanan. Poros tekanannya adalah Republik Islam Iran. Prioritas tekad mereka adalah agar pengalaman [Revolusi Islam] ini tidak terulang di negara lain, mereka mengacu hal itu. Oleh sebab itu, mereka memutuskan meningkatkan tekanan terhadap Iran. Sekarang kami telah terbiasa dengan tekanan musuh selama 35 tahun. Bangsa Iran sudah terbiasa dengan berbagai tekanan, ancaman, sanksi, tekanan keamanan dan makar politik. Telah 35 tahun kami menghadapi berbagai macam jenis tekanan—ini sejak periode kemenangan Revolusi Islam di Iran, namun setelah gerakan Kebangkitan Islam yang dimulai empat-lima tahun lalu di Afrika Utara, yaitu Mesir, Tunisia dan sejumlah wilayah lain—aksi musuh-musuh semakin meningkat berkali-lipat. Yakni dalam arti yang sebenarnya, musuh kebingungan, salah tingkah. Mereka mengambil banyak langkah dan sekarang [pun] terus berlanjut. Tentunya anggapan mereka adalah bahwa mereka dapat  memberangus gerakan kebangkitan Islam, [namun] pendapat saya adalah bahwa gerakan kebangkitan Islam tidak mungkin ditumpas. Benar bahwa mereka telah melakukan banyak hal, akan tetapi gerakan ini tetap ada, sedikit cepat, sedikit lambat, [gerakan ini] akan menemukan posisinya. Pada akhirnya mereka meningkatkan upaya mereka dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah melakukan banyak hal dan memasukkan elemen-elemen baru di medan perimbangan.

Saya akan katakan ini terlebih dahulu: musuh yang saya sebutkan bukan sebuah wujud ilusif dan imajinatif. Maksud saya dari musuh adalah sistem arogan, kekuatan-kekuatan imperialis, kekuatan-kekuatan yang hidup mereka bergantung pada penguasaan terhadap pihak lain, intervensi dalam urusan orang lain, mengambil alih sumber-sumber finansial dan vital pihak lain. Mereka adalah kaum imperialis atau dengan kata lain, para  penguasa sistem hegemonik. Ada sebutan dalam literatur politik kami, yaitu sistem hegemonik, yakni pembagian dunia pada pendominasi dan terdominasi, ini yang disebut dengan sistem hegemonik. Mereka yang menjadi penguasa sistem hegemonik, adalah musuh. Jika kita ingin menyebutkan salah satu contoh nyatanya, yaitu rezim Amerika Serikat. Rezim Amerika Serikat adalah manifestasi sempurna sistem hegemonik. Ada pula sebagian lain, hanya saja yang lebih faktual, lebih nyata dan lebih jelas adalah rezim Amerika Serikat; yang sama sekali tidak memiliki etika kemanusiaan, tidak segan dalam melakukan kejahatan—berbagai bentuk kejahatan—dan bahwa kejahatan, tekanan serta kebuasan tersebut dengan sangat mudah disembunyikan di balik senyuman, di balik istilah-istilah konvensial, di balik kata-kata yang baik dan indah. [Amerika Serikat] ini sebagai manifestasi [sistem hegemonik]. Oleh karena itu, musuh yang kami sebutkan adalah ini.

Plot musuh di wilayah ini umumnya berdasarkan pada dua pilar—meski memiliki banyak cabang akan tetapi intinya adalah dua hal. Salah satunya menciptakan perpecahan, dan kedua infiltrasi. Ini adalah inti plot musuh di kawasan ini: menciptakan perpecahan; perpecahan antarpemerintah dan kemudian antarbangsa, yang lebih berbahaya dari perpecahan antarpemerintah adalah perpecahan antarbangsa; yakni mereka menciptakan saling dengki dalam hati bangsa-bangsa, menyulut kemarahan; dengan berbagai alasan; terkadang masalah pan-iranisme, pan-arabisme, pan-turkisme dan isu-situ semacamnya, terkadang masalah Sunni-Syiah, pengkafiran dan sebagianya; dengan segala nama semampu mereka, mereka menciptakan perpecahan. Ini hanya satu contoh dari plot-plot yang sedang mereka upayakan secara serius.

Tentunya ini adalah pekerjaan orang-orang Inggris; mereka sangat ahli dalam menciptakan perpecahan mazhab dan orang-orang Amerika Serikat belajar dari mereka, dan dengan sungguh-sungguh mereka sedang melaksanakannya. Kelompok-kelompok Takfiri yang Anda saksikan, semuanya adalah hasil karya mereka. Meski saya telah mengungkapkannya beberapa tahun lalu, sebagian orang menyangsikannya [akan] tetapi sekarang orang-orang Amerika Serikat sendiri yang mengaku; mereka mengaku bahwa mereka membentuk ISIS, mereka mengaku bahwa mereka membentuk Front al-Nusra, mereka yang menciptakan kelompok-kelompok Takfiri ini, mereka sendiri yang membentuknya dan sekelompok Muslim naif meski jujur, terjebak tipu daya mereka; ini penting sekali. Ini yang dapat kita ambil pelajaran dan harus kita perhatikan bahwa terkadang orang yang berniat jujur, [namun] tanpa kesadaran, bertindak di dalam plot musuh; ini telah terjadi. Salah satu contoh nyatanya adalah masalah Suriah. Ketika di Tunisia, di Mesir, mereka menggulingkan rezim taghut, Amerika Serikat dan anasir-anasir Israel langsung berencana menggunakan formula tersebut untuk menghancurkan pemerintah-pemerintah muqawama, [oleh karena itu] mereka mengacu Suriah. Sekelompok Muslim yang naif dan tidak memiliki kesadaran, terjebak plot tersebut, nasib Suriah sampai pada titik seperti yang Anda saksikan sekarang. [Selama] lima-empat tahun mereka menghadapi badai seperti ini, di mana tidak jelas kapan akan berakhir. Ini yang dilakukan musuh dan kelompok Muslim naif yang terjebak dalam plot musuh dan mengisi teka-teki kosong mereka. Peristiwa ini banyak terjadi. Mereka yang menciptakan kelompok-kelompok Takfiri itu, mereka yang membentuk kelompok-kelompok penista, angkara dan lalim itu dan melempar mereka kepada umat Islam, dan mereka mengesankannya sebagai perang mazhab. Saya katakan kepada kalian bahwa perpecahan yang kalian saksikan sekarang di Irak, di Suriah dan di tempat-tempat lain yang berusaha dikesankan sebagai perang mazhab, sama sekali bukan perang mazhab, melainkan perang politik. Perang di Yaman, adalah perang politik bukan mazhab. Mereka berbohong mengatakan bahwa itu konflik Syiah dan Sunni. Sebagian di antara mereka yang menjadi korban bombardir Saudi di Yaman, adalah anak-anak kecil, perempuan dan balita, yang kehilangan rumah sakit dan sekolah-sekolah mereka, [bermazhab] Syafii, sebagian di antara mereka adalah penganut Zaidiyah, [jadi] bukan masalah Syiah dan Sunni, konfliknya adalah politik, konflik antarpolitik.  

Sekarang muncul kondisi seperti ini di kawasan. Mereka telah menciptakan perpecahan. Harus diupayakan agar perpecahan tersebut dimusnahkan. Kami secara tegas dan jelas menyatakan kepada semua orang: kami mengulurkan tangan persahabatan dengan seluruh pemerintahan Muslim di kawasan. Kami tidak punya masalah dengan pemerintah-pemerintah Muslim. Hubungan kami dengan banyak negara tetangga  yakni sebagian besar negara-negara jiran juga [hubungan] persahabatan dan persaudaraan. Di utara, di selatan, di barat dan di timur, negara-negara yang mengelilingi Republik Islam Iran, memiliki hubungan baik dengan kami. Meski ada masalah dengan sebagian lain [baik] yang jauh maupun dekat, mereka yang keras kepala, berbuat angkara—tentun ini juga ada—akan tetapi dari pihak kami, penekankan kami pada hubungan baik dengan negara tetangga, khususnya pemerintah dan bangsa-bangsa. Hubungan negara kami dengan bangsa-bangsa adalah hubungan baik.

Keyakinan kami adalah berperang teguh pada norma-norma dan prinsip. Kami katakan bahwa prinsip-prinsip harus terjaga. Berkat berkah komitmen pada prinsip-prinsip, Imam Khomeini ra hingga memenangkan revolusi serta mengokohkan Republik Islam. Di antara prinsip-prinsip tersebut adalah:
«اَشِدّآءُ عَلَی الکُفّارِ رُحَمآءُ بَینَهُم»(3)
Kami tidak berdamai dengan musuh imperialis, dan kami tidak bermusuhan dengan saudara-saudara Muslim kami, prinsip kami adalah persahabatan dan keakraban, karena kami meyakini harus:
اَشِدّاءُ عَلَی الکُفّارِ و رُحَماءُ بَینَهُم (4)
Ini adalah pelajaran Imam [Khomeini]. Ini merupakan garis pasti Republik Islam. Dalam mendukung kaum tertindas, kami tidak memperhatikan mazhab. Ini garis Imam Khomeini. Imam bersikap kepada [kelompok] muqawama Syiah di Lebanon, sama dengan sikap beliau dengan [kelompok] muqawama Sunni di  Palestina, tidak ada pembedaan. Dukungan yang kami berikan kepada saudara-saudara kami di Lebanon, [juga] kami berikan untuk saudara-saudara kami di Gaza, tanpa pembedaan. Mereka [yang di Gaza] Sunni dan mereka [yang di Lebanon] Syiah. Yang penting bagi kami adalah penjagaan identitas Islam, dukungan kepada kaum tertindas, krisis Palestina. Sekarang masalah Palestina berada di atas semua masalah di wilayah Islam. Ini bagi kami adalah masalah utama. Begitu juga dengan musuh-musuh kami; Imam [Khomeini] berjuang melawan Mohammad Reza Pahlevi yang Syiah secara lahiriyah; sebagaimana beliau berjuang melawan Saddam Hussein yang Sunni secara lahiriyah. Meski tidak yang itu Syiah dan tidak yang ini Sunni, keduanya asing dari Islam, akan tetapi secara lahiriyah yang ini Sunni dan yang itu Syiah. Imam [Khomeini] melawan keduanya sama. Masalahnya bukan masalah Sunni-Syiah, mazhab dan lain sebagainya. Masalahnya adalah prinsip Islam:
کونوا لِلظّالِمِ خَصمًا وَ لِلمَظلُومِ عَونًا (5)
Ini adalah perintah Islam. Ini jalan kami; ini garis kami.

Jangan sampai terjadi eskalasi perselisihan di dunia Islam. Kami menentang sikap sebagian kelompok Syiah yang menimbulkan perselisihan. Kami secara tegas menentang penistaan terhadap nilai-nilai sakral Ahlussunnah. Sebagian kelompok dari satu sisi dan sebagian kelompok dari sisi lain, mengobarkan api permusuhan dan meningkatkannya. Banyak di antara mereka yang memiliki niat baik, akan tetapi mereka tidak memiliki kesadaran. Kesadaran itu perlu, harus disaksikan apa plot musuh. Di tingkat awal, plot musuh adalah menciptakan perpecahan.

Plot musuh kedua adalah infiltrasi. Mereka ingin menciptakan infiltrasi di negara-negara Islam dan regional yang berlanjut hingga puluhan tahun. Sekarang Amerika Serikat tidak lagi memiliki wibawa masa lalunya. Mereka ingin merekonstruksinya. Niat mereka di negara kami juga demikian; di  Iran mereka juga berniat sama. Mereka beranggapan bahwa dalam proses perundingan nuklir ini—kesepakatan yang nasibnya belum jelas, baik di Amerika Serikat maupun di sini, masih tidak jelas apakah akan diterima atau ditolak—niat mereka  adalah ingin menjadikan perundingan dan kesepakatan ini sebagai sarana untuk menginfiltrasi negara. Kami telah menutup jalannya dan celah ini pasti akan kami tutup; kami tidak mengijinkan infiltrasi ekonomi Amerika di negara kami dan tidak infiltrasi politik mereka, tidak pula infiltrasi budaya mereka, dengan seluruh daya—alhamdulillah sekarang kemampuan yang ada cukup besar—kami akan melawannya dan tidak akan kami biarkan.  

Di kawasan juga demikian, mereka menginginkan infiltrasi di kawasan. Mempersiapkan kehadiran mereka  dan mengupayakan tujuan mereka di kawasan. Dengan pertolongan Allah Swt, semampunya kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Politik-politik kami di kawasan, berada di titik bersebarangan dengan politik Amerika Serikat. Bagi kami integritas teritorial negara-negara regional sangat penting. Integritas teritorial Irak dan Suriah, sangat penting bagi kami. Mereka mengupayakan disintegrasi. Saya sebelumnya telah katakan bahwa orang-orang Amerika sedang mengupayakan disintegrasi, mereka ingin memecah-belah Irak. Sebagian orang terkejut. Sekarang orang-orang Amerika Serikat sendiri yang memaparkan bahwa mereka mengupayakan disintegrasi Irak. Mereka ingin Irak terpecah. Jika mampu, mereka ingin memecah Suriah. Mereka ingin menciptakan negara-negara kecil dan boneka, di mana berkat pertolongan Allah Swt, hal tersebut tidak akan pernah terjadi. Kami mendukung perlawanan di kawasan, kami mendukung perlawanan Palestina—yang merupakan perlawanan paling menonjol dalam sejarah umat Islam sepanjang tahun-tahun perlawanan Palestina. Siapa pun yang melawan Israel dan memukul rezim Zionis serta mendukung perlawanan, maka kami akan mendukungnya dengan berbagai dukungan yang memungkinkan bagi kami. Kami akan memberikan dukungan dalam bentuk apapun untuk pihak yang melawan rezim Zionis. Kami mendukung perlawanan dan integritas negara-negara. Kami mendukung semua pihak yang melawan politik perpecahan Amerika Serikat. Kami melawan semua pihak yang menciptakan perpecahan. Kami tidak menerima kelompok Syiah yang pusat dan basis dakwahnya di London. Ini bukan ajaran Syiah yang disebarkan dan oleh para imam as. Ajaran Syiah yang berlandaskan pada penyulutan perpecahan, berdasarkan penyiapan dan pemulusan jalan untuk kehadiran musuh-musuh Islam, bukan ajaran Syiah sejati. Itu adalah penyimpangan. Ajaran Syiah merupakan manifestasi sempuna Islam hakiki, manifestasi al-Quran. Kami mendukung mereka yang membantu mewujudkan persatuan, kami menentang mereka yang bertindak anti-persatuan. Kami mendukung kaum tertindas. Kami tidak akan keluar dari panggung dengan tuduhan yang dilontarkan “dalam masalah Bahrain dan semacamnya Anda telah campur tangan.” Kami tidak ikut campur akan tetapi kami mendukung mereka. Kami turut berduka untuk rakyat tertindas Bahrain dan Yaman, kami mendoakan mereka, dan kami akan memberikan bantuan apa saja yang kami mampu. Sekarang, sesungguhnya rakyat dan bangsa Yaman benar-benar tertindas. Mereka sedang merusak sebuah negara karena tujuan-tujuan imperialis dan politik, yang dibarengi kedunguan. Tujuan-tujuan politik dapat diupayakan dengan cara lain, mereka sedang mengacu tujuan-tujuan politik itu secara idiotik. Bagi kami, peristiwa-peristiwa di Yaman sangat menyakitkan dan begitu juga berbagai peristiwa di dunia Islam: di Pakistan, Afghanistan dan semacamnya, terjadi berbagai peristiwa  yang benar-benar menyakitkan. Itu semua harus dipulihkan dunia Islam dengan kebangkitan dan kesadaran.

Adapun tentang Uni Radio Televisi saya katakan bahwa kelompok ini sangat penting. Apa  yang telah Anda  mulai—membentuk lembaga ini—adalah pekerjaan yang sangat  penting. Saksikan! Sekarang di negara-negara Muslim, paling tidak 70 atau 80 persen masyarakat berkomitmen pada prinsip-prinsip agama dan keyakinan Islam. Kalian saksikan negara-negara Islam [itu]. Masyarakat berkomitmen, rakyat menerima agama mereka. Radio dan televisi-televisi itu harus mewakili tuntutan rakyat, seberapa besar di negara-negara Islam mereka menunjukkan komitmen terhadap agama mereka? Jarak ini sangat aneh. Jurang ini sangat janggal. 70-80 persen masyarakat memiliki kecenderungan agama, lalu di negara-negara tersebut, radio-radio dan televisi-televisi  tidak bergerak di  jalur agama, tidak merefleksikan tuntutan masyarakat, ini [sangat aneh]. Yang ditunjukkan adalah yang diinginkan imperium media imperialis yang berbahaya. Dewasa ini, kaum imperialis, membentuk imperium media besar. Mereka mendistorsi berita semau mereka, menutupinya, memaparkan kebohongan, mendiktekan kebijakan-kebijakan melalui jalan ini, lalu mereka mengklaim kami netral! Radio Inggris yang mengklaim netral, mereka berbohong, netral seperti apa? Mereka bergerak tepat di kancah politik imperialis dan kolonialis, baik itu politik-politik Amerika Serikat atau Inggris, media-media audio maupun cetak, berbagai kantor berita maupun berbagai sarana komunikasi baru yang muncul sekarang, semuanya demi politik-politik mereka, demi kaum imperialis, demi Zionisme, [dan] demi tujuan-tujuan mereka. Harus dilakukan satu hal dalam melawan imperium berbahaya dan [jaringan] mafia media besar yang dewasa ini berada di tangan para investor dan perusahaan-perusahaan AS dan Zionis. Apa yang sedang Anda lakukan adalah awal dari sebuah gerakan; gerakan ini harus ditindaklanjuti, harus diperkokoh dan harus kian ditingkatkan, mitra dan rekan-rekan kalian harus ditambah.  

Dan ¬insyaallah masa  depan baik menanti kita. Saya katakan kepada Anda, meski koar kaum imperialis serta berbagai upaya dari sisi finansial, militer, politik dan keamanan kaum imperialis, juga mitra dan pengekor kebijakan mereka, di kawasan ini dan di seluruh dunia Islam, masa depan pasti adalah milik Islam. Insyaallah kemuliaan Islam semakin hari semakin bertambah dan kekuatan Islam semakin meningkat. Tentunya perlu perjuangan dan manusia-manusia pejuang, laki-laki dan perempuan pejuang, para pemuda pejuang di seluruh dunia Islam alhamdulillah [jumlah mereka] banyak, semoga kita menghargai nilai mereka. Kita harus  meletakkan slogan, gerakan, ucapan dan aktivitas kita di jalur ini dan pasti Allah Swt akan membantu.  
اِن تَنصُرُوا اللهَ یَنصُرکُم وَ یُثَبِّت اَقدامَکُم(6)
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

(1)    Surat al-Ahzab ayat 33
(2)    Surat al-Haj ayat 78
(3)    Surat al-Fath ayat 29
(4)    Nahjul Balaghah surat 47
(5)    Surat Muhammad ayat 7