Acara penghormatan untuk mujahid besar dan pembawa panji perlawanan, Syahid Sayyid Hassan Nasrallah, dan para syuhada yang menyertainya, diadakan pagi ini dihadiri oleh Pemimpin Revolusi Islam, Presiden, Ketua DPR, Ketua MA, serta sejumlah pejabat dan ratusan ribu orang dari masyarakat beriman dan revolusioner di Musala Imam Khomeini, Tehran.
Ayatullah Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, dalam sebuah pesan atas kesyahidan seorang pejuang besar dan pembawa panji perlawanan, Hujjatul Islam Sayyid Hasan Nasrallah, menyampaikan ucapan selamat dan belasungkawa atas kesyahidan pemimpin luar biasa Hizbullah kepada seluruh front perlawanan dan umat Islam, serta mengumumkan lima hari berkabung nasional di negara tersebut. Imam Ali Khamenei menegaskan bahwa pondasi yang dibangun di Lebanon dan arah yang diberikan kepada pusat-pusat perlawanan lainnya tidak akan hilang dengan kehilangan Sayyid yang mulia ini. Bahkan, dengan berkah darahnya dan darah para syuhada lain dalam peristiwa ini, kekuatan perlawanan akan semakin kokoh, dan pukulan front perlawanan akan semakin keras terhadap tubuh rezim Zionis yang semakin lemah dan sedang menuju kehancuran.
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pagi ini (Selasa 17/9) dalam pertemuan dengan peraih medali dan anggota lain dari delegasi Iran yang berpartisipasi dalam Olimpiade dan Paralimpiade, menyebutkan bahwa penampilan para atlet Iran di kompetisi ini adalah cerminan kemampuan bangsa Iran dan manifestasi "identitas nasional, politik, dan agama" yang paling menonjol. Ia menekankan bahwa kebahagiaan, kebanggaan, dan kehormatan yang dirasakan oleh bangsa Iran atas prestasi para atlet adalah hal yang sangat berarti. Ia juga mengatakan bahwa penemuan bakat yang tepat waktu, perhatian terhadap kehidupan para juara, serta fokus yang seimbang pada olahraga profesional dan olahraga massal akan mempertahankan dan mempercepat kemajuan di bidang olahraga.
Pagi ini, pada hari Jumat (2/8), Ayatullah Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, hadir di Universitas Tehran untuk melaksanakan salat jenazah bagi Syahid Ismail Haniyah, Ketua Biro Politik Hamas, dan Syahid Wasim Abu Shaaban, pengawal Syahid Haniyeh.
Upacara salat jenazah dihadiri oleh banyak lapisan masyarakat, pejabat negara dan militer, keluarga Syahid Ismail Haniyeh, serta sejumlah anggota perlawanan Islam Palestina dan Libanon.
Sehubungan dengan syahidnya Mujahid besar, Ismail Haniyeh, Ketua Biro Politik Hamas, Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, dalam pesannya menyampaikan belasungkawa atas syahidnya pemimpin yang berani dan mujhid terkemuka ini kepada umat Islam, front perlawanan, dan rakyat Palestina. Ia menekankan bahwa rezim Zionis yang merupakan pelaku kejahatan dan terorisme telah menyiapkan diri untuk hukuman yang berat melalui tindakan ini, dan kami merasa ini adalah tugas kami untuk menuntut balas darahnya, yang gugur di wilayah Republik Islam Iran.
Ayatullah Khamenei menekankan: “Faktor utama kebesaran dan kemuliaan perlawanan adalah rakyat Gaza dan penduduk Tepi Barat, dan kami berharap rakyat Palestina dan kekuatan perlawanan akan mendapatkan bantuan dan dukungan serta basyarah (berita gembira) dari Allah Swt.”
Dalam pertemuan ini, Ismail Haniyeh mengucapkan selamat atas pemilihan presiden baru Iran, dan menyebut pemilihan terbaru sebagai contoh demokrasi berdasarkan pemikiran Islam. Ia juga merujuk pada pertemuannya dengan Dr. Pezesykian dan menyatakan: “Dalam pertemuan tersebut, kembali kami melihat sikap Republik Islam Iran yang baik dan teguh terhadap masalah Palestina dan front perlawanan, dan kami merasa bangga dengan sikap tersebut.”
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, sore ini (Selasa, 30/7) bertemu dengan Hujjatul Islam wal Muslimin Naim Qasim, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Libanon. Dalam pertemuan tersebut, ia menyebutkan bahwa sejak awal Operasi Taufan al-Aqsa, strategi Hizbullah sepenuhnya bijaksana, rasional, dan sesuai dengan kepentingan. Ia menekankan bahwa langkah-langkah ke depan juga harus tetap berada dalam kerangka ini.
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, sore ini (Selasa, 30/7) bertemu singkat dengan Muhammad Abdul-Salam, juru bicara Ansarullah Yaman. Dalam pertemuan ini, ia menyampaikan salam dan doa kepada Bapak Abdul-Malik Badr al-Din, pemimpin Ansarullah, serta mengapresiasi keteguhan rakyat Yaman dan dukungan mereka terhadap rakyat tertindas di Gaza. [Z]
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, pagi ini (Selasa, 30/7) bertemu dengan Presiden Tajikistan, Imam Ali Rahman, dan delegasi yang menyertainya. Dalam pertemuan tersebut, Imam Ali Khamenei menegaskan bahwa kebijakan dan prioritas utama Republik Islam Iran adalah memperluas hubungan dengan negara-negara di kawasan, terutama negara-negara yang memiliki bahasa, budaya, sejarah, dan agama yang sama. Rahbar menekankan bahwa Republik Islam Iran, seperti sebelumnya, siap untuk bekerja sama dengan tulus bersama Tajikistan dalam berbagai bidang.
Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, pagi ini (Selasa, 30/7) bertemu dengan Nikol Pashinyan, Perdana Menteri Armenia, dan delegasi yang menyertainya. Dalam pertemuan tersebut, Pemimpin Revolusi menegaskan bahwa kebijakan pasti dan konsisten Republik Islam Iran adalah memperluas hubungan dengan negara-negara tetangga, terutama Armenia. Pemimpin Revolusi menekankan: "Kami sangat berkomitmen untuk mengembangkan hubungan dengan Armenia, dan kerja sama antara kedua negara akan terus berlanjut dengan kuat berdasarkan kepentingan yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan kebijakan pihak lain."
Pagi ini (Senin, 28/7), Ayatullah Seyyed Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, dalam acara yang dihadiri oleh para pejabat negara dan militer, perwakilan dari berbagai lapisan dan profesi, sejumlah keluarga para syahid, serta para duta besar, berdasarkan Pasal 9, Ayat 110 Konstitusi, mengesahkan suara rakyat Iran untuk Dr. Mas’ud Pezesykian dan menunjuknya sebagai Presiden Republik Islam Iran.
Pemimpin Revolusi Islam, pagi ini (Minggu, 21/7) dalam pertemuan dengan Presiden dan anggota DPR, menekankan delapan poin penting: «Perlunya Akuntabilitas DPR», «Interaksi Konstruktif antara DPR dan Pemerintahan Baru», «Suara Seragam dari Semua Elemen Negara dalam Masalah Penting», «Penerapan Etika dalam Diskusi DPR dan Aktivitas Anggota DPR», «Kewajiban dan Larangan dalam Legislasi», «Pengawasan Tanpa Kelebihan atau Kekurangan», «Kegiatan Efektif Komisi Pengawas Kinerja Anggota DPR», dan «Keterlibatan DPR dalam Masalah Global dan Kebijakan Luar Negeri». Ia berharap dengan adanya rasa tanggung jawab bersama dari Presiden Terpilih dan DPR, akan terbentuk kabinet yang terdiri dari individu yang beriman, efektif, revolusioner, penuh harapan untuk masa depan, dikenal dengan integritas dan kejujuran, memiliki pandangan nasional, dan memiliki keyakinan mendalam terhadap Republik Islam serta mampu memajukan masalah negara dan rakyat.
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Ayatullah Ali Khamenei, dalam pertemuan pagi ini (Minggu, 7/7) dengan Wakil Presiden Mohammad Mukhbir dan anggota Kabinet Ketiga Belas, menekankan berbagai sifat dan karakteristik Presiden Martir, Ibrahim Raisi, yang dianggap sebagai contoh ideal untuk semua pejabat.
Ayatullah Khamenei memuji usaha tanpa henti untuk menyelesaikan masalah rakyat umum (bukan elit dan mereka yang mencari keuntungan pribadi), keyakinan mendalam pada kemampuan domestik, keberanian dalam menyatakan pandangan agama dan revolusioner, ketangguhan, tidak mudah putus asa, menjaga interaksi dan martabat dalam kebijakan luar negeri, komitmen untuk melaksanakan proyek-proyek besar, kerendahan hati dan kesabaran, serta spiritualitas dan doa sebagai ciri-ciri utama individu dan pekerjaan Presiden Syahid Ibrahim Raisi.
Dr. Masud Pezesykian Presiden Terpilih sore ini (Sabtu, 6/7 ) bertemu dengan Pemimpin Revolusi Islam Iran, Imam Ali Khamenei.
Dalam pertemuan ini, Pemimpin Revolusi menyampaikan kembali ucapan selamat atas perolehan suara terbanyak Dr Pezesykian dan pernyataan kegembiraan atas meningkatnya partisipasi masyarakat pada putaran kedua PEMILU. Imam Ali Khamenei berharap Dr. Pezesykian dapat memanfaatkan kapasitas yang dimiliki rakyat dan potensi besar negara yang lainya untuk kemajuan dan pembangunan.
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dalam sebuah pesan usai momentum penyelenggaraan Pemilihan Presiden ke-14, mengucapkan selamat kepada bangsa Iran, presiden terpilih, dan semua pihak yang berperan aktif dalam momen penting ini. Ia menyerukan kepada semua orang untuk bekerja sama dan berpikir positif demi kemajuan dan kedudukan negara yang terus meningkat. Pemimpin Revolusi menekankan bahwa perilaku kompetitif selama pemilu seharusnya berubah menjadi norma persahabatan, dan semua orang harus berusaha untuk kemajuan material dan spiritual negara.