Acara penghormatan untuk mujahid besar dan pembawa panji perlawanan, Syahid Sayyid Hassan Nasrallah, dan para syuhada yang menyertainya, diadakan pagi ini dihadiri oleh Pemimpin Revolusi Islam, Presiden, Ketua DPR, Ketua MA, serta sejumlah pejabat dan ratusan ribu orang dari masyarakat beriman dan revolusioner di Musala Imam Khomeini, Tehran.
Pagi ini, pada hari Jumat (2/8), Ayatullah Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, hadir di Universitas Tehran untuk melaksanakan salat jenazah bagi Syahid Ismail Haniyah, Ketua Biro Politik Hamas, dan Syahid Wasim Abu Shaaban, pengawal Syahid Haniyeh.
Upacara salat jenazah dihadiri oleh banyak lapisan masyarakat, pejabat negara dan militer, keluarga Syahid Ismail Haniyeh, serta sejumlah anggota perlawanan Islam Palestina dan Libanon.
Sehubungan dengan syahidnya Mujahid besar, Ismail Haniyeh, Ketua Biro Politik Hamas, Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, dalam pesannya menyampaikan belasungkawa atas syahidnya pemimpin yang berani dan mujhid terkemuka ini kepada umat Islam, front perlawanan, dan rakyat Palestina. Ia menekankan bahwa rezim Zionis yang merupakan pelaku kejahatan dan terorisme telah menyiapkan diri untuk hukuman yang berat melalui tindakan ini, dan kami merasa ini adalah tugas kami untuk menuntut balas darahnya, yang gugur di wilayah Republik Islam Iran.
Pagi ini (Senin, 3/6), dalam pertemuan besar rakyat pada haul ke-35 wafatnya Imam Khomeini, Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, menjelaskan pentingnya dan keunggulan masalah Palestina dalam pandangan dan pendekatan Imam Khomeini. Ia menegaskan bahwa prediksi Imam Khomeini sekitar 50 tahun lalu tentang Palestina perlahan-lahan tengah terwujud. Operasi "Badai Al-Aqsa" yang luar biasa dengan membatalkan rencana luas musuh untuk menguasai kawasan dan dunia Islam, telah menempatkan rezim Zionis di jurang kehancuran. Dalam terang keteguhan iman dan kekaguman terhadap keteguhan rakyat Gaza, citra rezim pendudukan berada di titik nadir di hadapan mata dunia.
Majelis tahlil untuk sebagai penghormatan para syahid diadakan pagi ini (Sabtu, 25/5) di Huseiniyah Imam Khomeini (ra) dengan kehadiran Pemimpin Revolusi Islam. Dalam acara tersebut, terdapat ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat, keluarga para syahid, para pimpinan trias politika, pejabat negara dan militer, tamu-tamu asing termasuk Presiden Irak dan sejumlah pejabat dari negara tersebut, serta duta-duta dari berbagai negara turut hadir. Para qari internasional membacakan ayat-ayat Alquran dan para pembacaan narasi duka memperingari tragedi yang menimpa para syahid.
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, hadir di Universitas Tehran pagi ini (Rabu, 22/5) di tengah kerumunan besar pelayat, untuk memimpin salat jenazah para syahid, Ayatullah Sayid Ibrahim Raisi, Presiden Islam Republik Iran, Dr. Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri, Ayatullah Al-Hashem, Wakil Wali Fakih di Azerbaijan Timur, Dr. Rahmati, Gubernur Azerbaijan Timur, Brigader Jenderal Sayid Mahdi Musawi, Pilot Sayid Tahir Mostafawi, Insinyur Behrouz Ghadimi, Pilot Mohsen Daryanoush, dan para pendamping mereka.[SZ]
Hari ini (Rabu, 10/4) masyarakat Iran melaksanakan salat Idul Fitri dalam kebersamaan di seluruh tanah air dengan penuh kegembiraan iman dan semangat ibadah. Di ibu kota, di Masjid Tehran dan jalan-jalan sekitarnya salat Idul Fitri dipimpin oleh Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam.
Ayatullah Khamenei dalam khutbah pertama salat mengucapkan selamat Idul Fitri kepada umat Islam dan seluruh rakyat Iran. Beliau menyebut bulan Ramadan sebagai bulan penuh berkah rahmat ilahi, serta menambahkan: “Rakyat Iran tahun ini, sebisa dan sekuat kemampuan mereka, memanfaatkan sebaik-baiknya nikmat-nikmat Ilahi, dan merayakan awal tahun baru dengan spiritualitas yang diberkati bulan Ramadan.”
Pemimpin Revolusi Islam dalam Acara Akrab bersama Alquran Menekankan:
Perbanyak Majelis Taklim Alquran di Masjid-masjid dan Rumah-rumah
Pada hari pertama bulan suci Ramadan (Selasa, 12/3), acara "Akrab Bersama Alquran" (Uns ba Qur’an) yang diadakan sore ini dengan kehadiran Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, di Husseiniyah Imam Khomeini. Pemimpin Revolusi dalam acara tersebut menyebutkan bahwa membaca Alquran sebagai "seni suci" dan menekankan bahwa tujuan utama dari kegiatan yang sangat berharga ini adalah untuk mentransfer makna dan pesan Alquran kepada masyarakat dan menciptakan landasan untuk merenungkan Alquran.
Pemimpin Revolusi Islam Pada Acara Peringatan 34 Tahun Wafatnya Imam Khomeini ra:
Iman dan Harapan, Perangkat Lunak Imam Khomeini ra untuk Membuat Tiga Perubahan Besar
Pagi hari ini (4/6) Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pada acara peringatan haul ke 34 tahun wafatnya Imam Khomeini ra dalam pertemuan yang agung, besar dan penuh semangat dengan masyarakat yang setia, mengatakan bahwa Imam Khomeini ra merupakan salah satu dari pemimpin sejarah Iran; dan sembari menjelaskan tiga perubahan besar yang dibawa oleh Imam di tingkat negara, umat Islam dan di tingkat dunia, beliau berkata, "Iman dan harapan yang dimiliki oleh Imam merupakan faktor perangkat lunak dan pencipta perkembangan sejarah nasional yang besar ini, siapapun dan kelompok manapun yang menjadi pemerhati Iran, kepentingan nasional, perbaikan situasi ekonomi, kemajuan negara dan kehormatan nasional, maka harus menggunakan semua upayanya untuk memperkuat "iman" dan "harapan" rakyat dan masyarakat.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pada sore hari ini menghadiri acara tadarusan Alquran di hari pertama bulan suci Ramadhan (23/3/2023). Acara ini dihadiri sejumlah qari dan para ustaz serta penggiat Alquran terkemuka. Imam Ali Khamenei memandang penting untuk memadukan majelis tilawah Alquran, terjemahan dan tafsir ayat-ayat untuk menyampaikan pemahaman-pemahaman dan kandungan-kandungan Alquran kepada pendengar dan memberi manfaat kepada mereka. Para ahli dan penggiat al-Quran diharapkan menemukan cara baru untuk masalah penting ini.
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, pagi ini (Senin, 6/3) bertepatan dengan Hari Menanam Pohon menanam tiga bibit pohon.
Setelah menanam bibit pohon, Pemimpin Revolusi Islam menyampaikan tentang alasan penanaman tiga bibit pohon dengan menyinggung slogan Hari Menanam Pohon tahun ini dengan judul "Tiga bibit pohon untuk setiap warga Iran." Beliau menegaskan, “Berdasarkan pada slogan yang telah dipilih terkait dengan penanaman pohon, jika setiap warga Iran menanam tiga bibit pohon, maka program pemerintah yang berencana menanam satu miliar bibit pohon akan dapat terwujud dalam empat tahun sejak tahun 1402 S (2023).
Perayaan Taklif di Husainiyyah Imam Khomeini dihadiri ratusan gadis remaja:
Pemimpin Revolusi: “Wahai Kuncup-kuncup Bunga yang Tengah Mekar, Bersahabatlah dengan Tuhan
Bertepatan dengan malam kelahiran Amirul Mukminin Ali as di Husainiyyah Imam Khomeini telah dilaksanakan acara spiritual dengan nama “Festival Para Bidadari” (Perayaan Taklif) yang dihadiri oleh ratusan siswi yang baru saja mencapai usia baligh. Pada acara ini juga dilaksanakan salat Maghrib dan Isya secara berjamaah yang dipimpin oleh Imam Ali Khamenei.
Pemimpin Revolusi Islam pada Wisuda Gabungan Mahasiswa Angkatan Bersenjata:
Kekacauan Yang Terjadi Telah Direncanakan Sebelumnya;
Permusuhan Mereka dikarenakan Prinsip Iran yang Merdeka dan Kuat; Namun Insiden Ini telah Menciptakan Bangsa yang Kuat
Imam Ali Khamenei, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, pagi ini (Senin) pada acara wisuda gabungan mahasiswa Perguruan Tinggi Perwira Angkatan Bersenjata, membuat pernyataan penting sembari menyinggung peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Republik Islam Iran, menekankan, “Terus terang saya katakan bahwa peristiwa ini telah didesain dan dirancang oleh Amerika, rezim Zionis dan para pengikutnya. Masalah utama yang mereka hadapi adalah Iran yang kuat dan independen serta kemajuan yang diraih oleh negara ini. Namun bangsa Iran tampil cukup kuat pada peristiwa ini; dan di masa depan, keberanian ini pun masih akan tetap ada dan memasuki medan di mana pun diperlukan.”
Pada awal memasuki alun-alun, terlebih dahulu Pemimpin Revolusi Islam mendatangi makam para syuhada tanpa nama (unknown martyrs) untuk membacakan Fatihah dan memberi hormat kepada para ksatria dan pahlawan pembela Islam dan Iran. Kemudian beliau melanjutkan dengan melihat unit-unit yang hadir di lapangan upacara.
Pemimpin Revolusi Islam bersama Para Mahasiswa pada Peringatan Duka Arba’in Husaini as
Pesan al-Qur'an pada Kebenaran dan Kesabaran,
Selamanya menjadi Instruksi Dasar Kita
Husainiyyah Imam Khomeini kali ini menjadi tuan rumah delegasi mahasiswa dalam acara peringatan Arbain Sayyid al-Syuhada as. Di hadapan Pemimpin Revolusi Islam para mahasiswa ini meneriakkan "Labaik Ya Husain" bersamaan dan satu suara dengan para peziarah Karbala.
Dalam pidatonya di akhir acara duka, Imam Ali Khamenei menyatakan bahwa hati bersih, murni dan beriman yang dimiliki oleh para pemuda bisa menambah kualitas doa dan meningkatkan hidayah Ilahi, beliau berkata. “Acara Arbain yang merupakan bendera menjulang tinggi Sayyid al-syuhada as, tahun ini diadakan dengan lebih agung dari periode-periode sebelumnya dalam sejarah.”
Pemimpin Revolusi Islam Iran dalam Acara Haul Imam Khomeini rah yang ke-33 mengatakan:
“Saat ini, kecintaan umat pada revolusi dan agama jauh lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa awal Revolusi”
Dalam pertemuannya dengan rakyat Iran dalam acara haul Imam Khomeini ke-33 yang berlangsung secara semarak di Kompleks Makam Pendiri Republik Islam Iran di Teheran pada Sabtu (4 Juni 2022) pagi, Pemimpin Revolusi Islam Iran menyebut bahwa Imam Khomeini ra adalah spirit Republik Islam Iran dan seorang sosok luar biasa dalam arti kata yang sebenarnya. Ia menyebut bahwa beliau adalah Imam baik untuk kemarin, hari ini maupun esok.
Dihari pertama bulan suci Ramadhan, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran ikut hadir dalam majelis tadarus al-Qur'an dengan menyebutkan bahwa Ramadhan adalah bulan rahmat dan jamuan dari Allah Swt yang tak terbatas.
Ayatullah Khamenei menyebut bahwa sudah seharusnya seseorang mempersiapkan segala sesuatunya dengan semaksimal mungkin demi bisa hadir dalam jamuan agung Tuhan tersebut. Dengan ini, beliau menjelaskan bahwa: “Jika kita berhasil menghadiri jamuan Allah ini, maka sungguh tidak ada hal yang lebih istimewa yang akan kita dapatkan kecuali taqarrub ilallah (kita menjadi dekat dengan Allah Swt); Ini adalah satu kenikmatan luar biasa yang tentu tidak ada kenikmatan lain yang sepadan atau lebih tinggi darinya".
Pidato Televisi Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dalam Peringatan Hari Mab’ats (Pengangkatan Kenabian Rasulullah):
Kami mendukung Penghentian Perang,
Akar dari Krisis Ukraina adalah Kebijakan Amerika
Dalam pidatonya pada peringatan Hari Mab’ats pagi ini (Selasa, 1/3/22), Imam Khamenei menyebut, hadiah terpenting bagi umat manusia dari Islam dan Hari Mab’ats adalah ajakan kepada rasionalitas, penyucian jiwa dan moralitas dalam menghadapi kebodohan. Dengan mengisyarahkan pada pembodohan modern di Barat dalam berbagai dimensi yang semakin meluas dan saat ini terjadi secara terorganisir, beliau menekankan, “Hari ini manifestasi yang paling jelas dan lengkap dari jahiliyyah dan kebodohan modern adalah rezim mafia Amerika yang pada dasarnya merupakan sebuah rezim yang senantiasa menjadi pemicu krisis dan kerusuhan.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan Bi’tsah bermakna pengutusan Rasulullah Saw dan pengutusan ini diikuti dengan pemberian kitab Ilahi dan perintah dari sisi Allah Swt.
Hal itu disampaikan Rahbar dalam pidato televisi, Kamis (11/3/2021) bertepatan dengan perayaan Hari Bi’tsah atau hari pengangkatan Muhammad Saw sebagai Rasul.
Rahbar menekankan pentingnya pembentukan komite pencari fakta yang melibatkan negara-negara Islam termasuk Iran untuk menyelidiki musibah Mina dan mengatakan, “Pemerintah Arab Saudi dalam tidak melaksanakan tugasnya dalam merelokasi jenazah-jenazah suci para korban dan Republik Islam juga hingga kini tetap menjaga kesabaran, etika islami, kehormatan persaudaran dalam dunia Islam, akan tetapi mereka harus tahu bahwa pelecehan terhadap puluhan ribu hujjaj Iran di Mekkah dan Madinah serta tidak komitmen dalam melaksanakan tugas merelokasi jenazah-jenazah suci itu, akan menimbulkan reaksi yang tegas dan kasar dari Iran.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan agung rakyat mukmin dan revolusioner Tehran dalam shalat Jumat Tehran menyebut Sepuluh Fajr dan 22 Bahman tahun ini punya kegairahan dan situasi yang berbeda di banding tahun-tahun sebelumnya. Seraya menjelaskan perubahan mendalam dan prinsip yang bersumber dari kemenangan Revolusi Islam, Rahbar menegaskan, “Perubahan mendalam berkat resistensi bangsa Iran selama 32 tahun masih terus berlanjut. Rakyat Iran pasca perjuangan bertahun-tahun kini dapat menyaksikan refleksi teriakan keterzalimannya namun kokoh dalam peristiwa terbaru di utara Afrika dan khususnya dalam kebangkitan dan kesadaran rakyat Mesir dan Tunisia.”