Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Jumat (21/5), mengirim pesan dan ucapan selamat kepada bangsa Palestina atas kemenangan para pejuang di Jalur Gaza dalam perlawanan terhadap Rezim Zionis Israel yang berlangsung selama 12 hari.
Saya mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat tercinta Iran atas datangnya hari raya Nowruz dan tahun baru Hijriah Syamsiah (HS), khususnya kepada keluarga syuhada yang terhormat, keluarga veteran, para veteran dan orang-orang yang telah berkorban di jalan ini. Saya juga mengucapkan selamat atas hari raya ini kepada seluruh bangsa yang merayakan Nowruz.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan Bi’tsah bermakna pengutusan Rasulullah Saw dan pengutusan ini diikuti dengan pemberian kitab Ilahi dan perintah dari sisi Allah Swt.
Hal itu disampaikan Rahbar dalam pidato televisi, Kamis (11/3/2021) bertepatan dengan perayaan Hari Bi’tsah atau hari pengangkatan Muhammad Saw sebagai Rasul.
Berbagai peristiwa getir yang ditandai dengan terorisme buta di Perancis, kembali mendorong saya untuk berdialog dengan kalian. Bagi saya, sangat disayangkan sekali peristiwa-peristiwa seperti ini menjadi landasan dialog, akan tetapi kenyataanya adalah jika masalah-masalah pedih tidak melatarbelakangi pencarian solusi dan tidak menjadi panggung untuk berkonsultasi, maka kerugian [yang diderita] akan berlipat ganda.
Rahbar menegaskan, pemerintah Amerika Serikat dalam masalah nuklir dan dalam masalah lain apapun, di hadapan Iran tidak akan menempuh cara lain kecuali permusuhan dan interferensi, dan di masa mendatang juga kecil kemungkinannya bersikap kecuali dengan cara yang sama.
Ayatullah Khamenei menyinggung makar dan serangan multi-dimensional budaya, ideologi dan politik musuh, dengan menggunakan berbagai sarana terhadap Republik Islam Iran dan mengatakan, “Melemahkan keyakinan, agama dan politik serta menarik perhatian para pemuda yang aktif dan penyusupan pengaruh di berbagai tingkat, termasuk di antara program-program pasukan politis dan budaya musuh.”
Rahbar menekankan pentingnya pembentukan komite pencari fakta yang melibatkan negara-negara Islam termasuk Iran untuk menyelidiki musibah Mina dan mengatakan, “Pemerintah Arab Saudi dalam tidak melaksanakan tugasnya dalam merelokasi jenazah-jenazah suci para korban dan Republik Islam juga hingga kini tetap menjaga kesabaran, etika islami, kehormatan persaudaran dalam dunia Islam, akan tetapi mereka harus tahu bahwa pelecehan terhadap puluhan ribu hujjaj Iran di Mekkah dan Madinah serta tidak komitmen dalam melaksanakan tugas merelokasi jenazah-jenazah suci itu, akan menimbulkan reaksi yang tegas dan kasar dari Iran.”
Rahbar menyinggung musibah besar Mina dan menekankan, “Dunia Islam memiliki banyak pertanyaan dalam hal ini dan para pejabat Arab Saudi alih-alih melakukan pengalihan opini, harus menerima tanggung jawabnya dalam peristiwa berat ini dengan meminta maaf dari umat Islam dan keluarga-keluarga yang berduka, serta bertindak sesuai prosedur.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, merilis pesan menyusul insiden tragis hari ini (Kamis, 24/9/2015) di Mina, dan menegaskan bahwapemerintah Arab Saudi harus menerima tanggung jawab beratnya dalam peristiwa pahit ini dan bertindak sesuai dengan ketentuan serta kaidah kebenaran dan keadilan, selain itu manajemen buruk dan langkah-langkah ceroboh yang menjadi penyebab peristiwa ini tidak boleh diabaikan.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Rabu (23/9/2015) bertepatan dengan pelaksanaan manasik doa Arafah, merilis pesan untuk kongres agung Haji, dan menilai manasik ini memiliki berbagai aspek dan konsep penuh makana. Beliau menyeru para hujjaj, dari berbagai negara dan bangsa, merenungkan hal tersebut.
Rahbar mengatakan, “Musuh-musuh Revolusi Islam adalah mereka yang selama bertahun-tahun lalu dengan slogan ‘perwujudan keamanan’, ‘pemberantasan terorisme’, ‘penegakan demokrasi’ dan ‘perwujudan perdamaian’, datang ke kawasan, namun sekarang hasil dari kehadiran mereka adalah ketidakamanan, munculnya terorisme brutal dan garang, serta kian berkobarnya api perang di kawasan.”
Ayatullah Khamenei menilai luar biasa langkah bersejarah Imam Khomeini melabel Amerika Serikat dengan sebutan “Setan Besar” dan mengatakan, “Pemimpin semua setan dunia adalah Iblis. Namun pekerjaan Iblis adalah menipu dan menghasut, sementara Amerika Serikat di samping menghasut, juga membantai, memberlakukan sanksi, menipu dan berpura-pura.”
Menyinggung perkembangan cepat fenomena besar dan istimewa dunia maya, beliau menegaskan, “Kita harus bergerak dengan memanfaatkan kemampuan dan potensi pemuda negara dan dengan penentuan kebijakan yang tepat dan langkah-langkah bijaksana dan koordinatif, serta partisipasi aktif dan signifikan dan produksi konten islami yang lugas dan menarik.”
Mengacu pada pernyataan Presiden Kyrgyzstan soal penghentian aktivitas militer AS di pangkalan udara Manas, Rahbar mengatakan, “Kekuatan-kekuatan arogan dan agresor selalu menyusun plot untuk semua bangsa dunia, akan tetapi Islam menginginkan kehormatan bangsa-bangsa Muslim dan satu-satunya jalan menghadapi dan menangkis keburukan kekuatan-kekuatan [arogan] itu adalah perlawanan dan pengokohan komunikasi negara-negara Islam.
Ayatullah Khamenei dalam instuksinya menyinggung pentingnya Dewan Tinggi Dunia Maya dalam memberikan perlawanan pintar dan kokoh dengan berbagai transformasi di bidang ini, dan juga tugas utama Dewan ini yaitu, penetapan kebijakan, manajemen makro, perencanaan, dan pengambilan keputusan penting dan tepat waktu, serta pengawasan dan kontrol efektif dan perbarui. Beliau menetapkan 10 poros penting serta tugas dan misi-misi Dewan Tinggi Dunia Maya.
Ayatullah Khamenei mengatakan, “Dalam literatur orde imperialis, perlawanan sah para pejuang di Lebanon dan Palestina, termasuk terorisme sementara aksi negara-negara despotik dan yang dekat dengan Amerika Serikat di kawasan, tidak bertentangan dengan hak asasi manusia!”
Menyinggung pentingnya misi dan tugas-tugas pangkalan udara Khatamul Anbiya dalam menjaga negara, Rahbar menekankan, “Tingkatkan selalu kesiapan dan berbagai alternatif kalian untuk menghadapi berbagai ancaman .”
Rahbar menilai kemungkinan kelalaian dari tujuan musuh, sebagai bagian dari kekhawatiran beliau dan mengatakan, “Sejak awal Revolusi [Islam] hinga kini, permusuhan rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Revolusi dan Republik Islam tidak terkurangi dan kenyataan ini jangan sampai memudar dalam benak para pejabat negara.”
Rahbar menekankan perhatian aspek sosial dan individu kewajiban haji, mengatakan bahwa berbagi pengalaman pemersatu bangsa Iran di perkumpulan besar haji menjadi faktor solidaritas, empati dan kekuatan lebih besar dari umat Islam.
Rahbar menandaskan, “Sekarang, bukti nyata perjuangan di jalan Allah Swt adalah memahami makar-makar imperialis di wilayah islami dan khususnya di wilayah strategis dan vital Asia Barat serta perencanaan untuk perlawanan itu semua di mana harus mencakup perlawanan ofensif dan defensif."