Rahbar menyinggung kondisi mengenaskan dunia Islam dan mengatakan, “Perpecahan dan perselisihan saat ini di kawasan, adalah abnormal dan dipaksakan, dan [bahwa] para ulama, cendikiawan, pejabat negara-negara, politisi, tokoh dan elit dunia Islam, harus mengetahui tangan-tangan pengkhianat umat Islam di balik perpecahan dan perselisihan ini.”
Rahbar Revolusi Islam mengatakan, “Para pejabat Amerika Serikat sekarang ini berbicara tentang ketundukan Iran dan yang pasti lima presiden mereka sebelumnya juga setelah Revolusi Islam memendam mimpi itu, namun mereka telah binasa atau hilang dalam [lembaran] sejarah dan Anda sekarang juga melihat ketundukan Iran hanya dalam mimpi.”
Rahbar menyatakan, “Penting agar teks yang telah tersusun diperhatikan dengan teliti dan diletakkan pada jalan hukum yang telah ditentukan dan kemudian jika diratifikasi, maka harus dilakukan penjagaan dari kemungkinan pelanggaran oleh pihak seberang dan peluang [pelanggaran]nya harus ditutup."
Menyinggung pernyataan Presiden Iran di awal pertemuan tentang hasil perundingan nuklir, Rahbar mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras serta perjuangan jujur dan serius tim perunding nuklir.
Rahbar menegaskan, “Kami mengetahui bahwa Amerika Serikat dan rezim-rezim reaksioner di kawasan dalam berbagai pertemuan rahasia, saling menumpahkan isi hati mereka tentang pengaruh Iran di kawasan, akan tetapi tidak ada yang dapat mereka lakukan.”
Tujuan musuh dalam sanksi, bukan masalah nuklir atau masalah-masalah seperti hak asasi manusia dan terorisme, karena mereka sendiri yang menjadi pusat-pusat utama pengembang-biakan terorisme dan anti-hak asasi manusia, melainkan [tujuan mereka] adalah mencegah pencapaian sebuah bangsa ke posisi peradabannya yang selayaknya
“Media-media dunia yang didominasi Amerika Serikat, Inggris dan Zionis dan terkadang menggulirkan propaganda sensasional untuk nyawa seekor hewan, [akan tetapi] dengan muka tebal bungkam di hadapan kejahatan-kejahatan dan yang serupa seperti bombardir yang sedang berlangsung di Yaman serta agresi dalam beberapa tahun lalu terhadap Jalur Gaza dan Lebanon.”
Ayatullah Khamenei kembali menekankan pentingnya mengenal musuh dan menjelaskan, “Rakyat harus siap menghadapi dan berkonfrontasi di medan-medan perang lunak, termasuk sektor budaya, politik dan sosial, dengan mengenal dalamnya kebencian musuh.”
Rahbar, Pemimpin Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengatakan, “Elemen-elemen perusak independensi peradilan termasuk ancaman, suap, kecanggungan dan tekanan publik, harus dilawan serta harus bersandarkan pada perilaku dan mekanisme hukum yang benar".
Beliau menegaskan kembali garis-garis merah nuklir Iran seraya mengatakan, “Amerika sedang berusaha menghancurkan industri nuklir Iran, namun para pejabat Iran, di samping menekankan garis-garis merah, juga mengupayakan kesepakatan baik, yang berarti kesepakatan adil dan terhormat [yang] sesuai dengan kepentingan dan kemaslahatan Iran.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan kepada para pemuda dan remaja di Eropa dan Amerika Utara, dan meminta mereka untuk mengenal Islam melalui al-Quran dan kehidupan Nabi Besar Muhammad Saw.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Kamis (27/11) dalam pertemuan dengan para anggota Forum Tinggi Basij dan delegasi dari berbagai kalangan relawan Basij menyebut rasa tanggung jawab insani dan ilahi serta bashirah dan ketercerahan hati sebagai dua pilar utama pemikiran Basij. Seraya memuji upaya yang dilakukan tim perunding Iran dalam perundingan nuklir, beliau menegaskan bahwa rakyat Iran tidak memandang perlu akan kepercayaan Amerika Serikat (AS).
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Selasa (26/11) dalam pertemuan dengan para ulama, tokoh cendekiawan dan para peserta Kongres Dunia Pandangan Ulama Muslimin tentang Gerakan Takfiri, menyebut gerakan takfiri yang berkembang luas dalam beberapa tahun terakhir sebagai masalah yang sengaja diciptakan oleh kubu imperialis dan dibebankan kepada Dunia Islam. Mengenai kekejian yang dilakukan kelompok takfiri dan sepak terjang mereka yang sejalan dengan kepentingan AS, negara-negara imperialis dan Rezim Zionis Israel, beliau menyatakan bahwa hal ini dimaksudkan untuk memalingkan umat Islam dari masalah yang sebenarnya yaitu pembelaan kepada Palestina dan Masjidul Aqsha.
Senin (17/11) pagi Akademi-Akademi Keperwiraan Tentara Republik Islam Iran menggelar acara wisuda, pemberian pangkat dan pengucapan sumpah keperwiraan bersama di Akademi Keperwiraan Imam Ali (as).
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan ratusan pemuda dan mahasiswa elit berprestasi, Rabu (22/10), menekankan keharusan untuk menciptakan mata rantai yang sempurna dan jaringan produksi ilmu dan sains di lingkungan universitas dan pusat-pusat penelitian.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Irak Heidar al-Abadi dan rombongan, Selasa (21/10) menyatakan bahwa keamanan, kesejahteraan, wibawa dan kemuliaan Irak sebagai sebuah negara penting di kawasan sangat krusial bagi Republik Islam Iran.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Kamis (16/10) dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina Ramadhan Abdullah Shallah dan rombongan mengungkapkan rasa gembira atas kemenangan Gaza dalam perang 51 hari. Menurut beliau, kemenangan ini sekaligus membuktikan kelemahan Rezim Zionis Israel dalam menghadapi warga Palestina di wilayah Gaza yang terblokade. Kemenangan ini juga bukti akan kebenaran janji kemenangan dari Allah dan berita gembira akan datangnya kemenangan-kemenangan selanjutnya yang lebih besar di masa mendatang.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (13/10) menyebut ‘penobatan Amirul Mukminin Ali sebagai imam' dan ‘kepedulian Islam kepada masalah politik dan pemerintahan' sebagai dua pesan penting yang bisa disimpulkan dari peristiwa Ghadir Khum. Berbicara dalam acara peringatan hari raya Idul Ghadir yang dihadiri ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat, beliau menekankan soal persatuan dan solidaritas antara umat Islam seraya mengatakan, "Siapa saja dan tindakan apa saja yang memancing sentimen pihak lain dan menyulut isu perselisihan Syiah dan Sunni berarti telah membantu ‘Amerika Serikat, Inggris yang keji, dan Zionisme yang telah melahirkan kelompok yang pandir, jumud, dependen dan takfiri [di tengah umat Islam]."
Dalam memperingati ibadah ritual tahunan haji kali ini, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-udzma Sayyid Ali Khamenei mengingatkan para jamaah haji dan umat Islam sedunia akan beberapa permasalahan penting Dunia Islam. Beliau menyebut persatuan umat Islam, isu Palestina dan tipudaya kaum arogansi dunia sebagai permasalahan penting Dunia Islam saat ini. Di bawah ini teks pesan haji Rahbar kepada jamaah haji seluruh dunia.
Dalam pertemuan dengan para pejabat negara Republik Islam Iran, Duta Besar negara-negara Islam dan ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat di hari raya Idul Fitri, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyebut Idul Fitri sebagai umat Islam yang satu.