Pemimpin Revolusi Islam Iran dalam pertemuannya dengan sejumlah pejabat pemerintahan beserta para tamu undangan Konferensi Internasional Persatuan Islam mengatakan:
Indikator utama persatuan adalah Palestina; Negara-negara yang melakukan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis harus menebus kesalahan mereka!
Pada hari raya milad Nabi Muhammad saw dan Imam Ja'far Shadiq as, Pemimpin Revolusi Islam Iran di hadapan sejumlah pejabat pemerintahan berserta para tamu undangan Konferensi Internasional Persatuan Islam menyebutkan dua tugas penting bagi umat Islam: "menjelaskan dan mempromosikan kesempurnaan Islam dalam semua aspek kehidupan manusia" dan "memperkuat persatuan umat Islam" seraya mengatakan, "Persatuan Islam adalah masalah prinsip dan satu kewajiban dalam al-Qur'an. Dan merealisasikan tujuan mulia untuk dapat menciptakan peradaban baru Islam, tentu tidak mungkin terjadi tanpa persatuan Syiah dan Sunni!”
Dalam pertemuan dengan kabinet pemerintahan, Pemimpin Revolusi Iran menyebutkan bahwa tidak percaya pada Barat adalah pelajaran bagi pemerintahan saat ini. Beliau mengatakan;
"Kapanpun Anda menggantungkan pekerjaan pada Barat, di situlah kalian akan menemui kegagalan! Dan kapanpun Anda tidak menggantungkannya pada Barat, justru di situlah kalian akan maju!"
Ayatullah Khamenei menyinggung makar dan serangan multi-dimensional budaya, ideologi dan politik musuh, dengan menggunakan berbagai sarana terhadap Republik Islam Iran dan mengatakan, “Melemahkan keyakinan, agama dan politik serta menarik perhatian para pemuda yang aktif dan penyusupan pengaruh di berbagai tingkat, termasuk di antara program-program pasukan politis dan budaya musuh.”
Rahbar mengatakan, “Musuh-musuh Revolusi Islam adalah mereka yang selama bertahun-tahun lalu dengan slogan ‘perwujudan keamanan’, ‘pemberantasan terorisme’, ‘penegakan demokrasi’ dan ‘perwujudan perdamaian’, datang ke kawasan, namun sekarang hasil dari kehadiran mereka adalah ketidakamanan, munculnya terorisme brutal dan garang, serta kian berkobarnya api perang di kawasan.”
Ayatullah Khamenei menilai luar biasa langkah bersejarah Imam Khomeini melabel Amerika Serikat dengan sebutan “Setan Besar” dan mengatakan, “Pemimpin semua setan dunia adalah Iblis. Namun pekerjaan Iblis adalah menipu dan menghasut, sementara Amerika Serikat di samping menghasut, juga membantai, memberlakukan sanksi, menipu dan berpura-pura.”
Menyinggung perkembangan cepat fenomena besar dan istimewa dunia maya, beliau menegaskan, “Kita harus bergerak dengan memanfaatkan kemampuan dan potensi pemuda negara dan dengan penentuan kebijakan yang tepat dan langkah-langkah bijaksana dan koordinatif, serta partisipasi aktif dan signifikan dan produksi konten islami yang lugas dan menarik.”
Mengacu pada pernyataan Presiden Kyrgyzstan soal penghentian aktivitas militer AS di pangkalan udara Manas, Rahbar mengatakan, “Kekuatan-kekuatan arogan dan agresor selalu menyusun plot untuk semua bangsa dunia, akan tetapi Islam menginginkan kehormatan bangsa-bangsa Muslim dan satu-satunya jalan menghadapi dan menangkis keburukan kekuatan-kekuatan [arogan] itu adalah perlawanan dan pengokohan komunikasi negara-negara Islam.
Ayatullah Khamenei mengatakan, “Dalam literatur orde imperialis, perlawanan sah para pejuang di Lebanon dan Palestina, termasuk terorisme sementara aksi negara-negara despotik dan yang dekat dengan Amerika Serikat di kawasan, tidak bertentangan dengan hak asasi manusia!”
Menyinggung pentingnya misi dan tugas-tugas pangkalan udara Khatamul Anbiya dalam menjaga negara, Rahbar menekankan, “Tingkatkan selalu kesiapan dan berbagai alternatif kalian untuk menghadapi berbagai ancaman .”
Rahbar menilai kemungkinan kelalaian dari tujuan musuh, sebagai bagian dari kekhawatiran beliau dan mengatakan, “Sejak awal Revolusi [Islam] hinga kini, permusuhan rezim Zionis dan Amerika Serikat terhadap Revolusi dan Republik Islam tidak terkurangi dan kenyataan ini jangan sampai memudar dalam benak para pejabat negara.”
Rahbar menekankan perhatian aspek sosial dan individu kewajiban haji, mengatakan bahwa berbagi pengalaman pemersatu bangsa Iran di perkumpulan besar haji menjadi faktor solidaritas, empati dan kekuatan lebih besar dari umat Islam.
Rahbar menandaskan, “Sekarang, bukti nyata perjuangan di jalan Allah Swt adalah memahami makar-makar imperialis di wilayah islami dan khususnya di wilayah strategis dan vital Asia Barat serta perencanaan untuk perlawanan itu semua di mana harus mencakup perlawanan ofensif dan defensif."
Rahbar menyinggung kondisi mengenaskan dunia Islam dan mengatakan, “Perpecahan dan perselisihan saat ini di kawasan, adalah abnormal dan dipaksakan, dan [bahwa] para ulama, cendikiawan, pejabat negara-negara, politisi, tokoh dan elit dunia Islam, harus mengetahui tangan-tangan pengkhianat umat Islam di balik perpecahan dan perselisihan ini.”
Menyinggung pernyataan Presiden Iran di awal pertemuan tentang hasil perundingan nuklir, Rahbar mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras serta perjuangan jujur dan serius tim perunding nuklir.
Rahbar menegaskan, “Kami mengetahui bahwa Amerika Serikat dan rezim-rezim reaksioner di kawasan dalam berbagai pertemuan rahasia, saling menumpahkan isi hati mereka tentang pengaruh Iran di kawasan, akan tetapi tidak ada yang dapat mereka lakukan.”
Tujuan musuh dalam sanksi, bukan masalah nuklir atau masalah-masalah seperti hak asasi manusia dan terorisme, karena mereka sendiri yang menjadi pusat-pusat utama pengembang-biakan terorisme dan anti-hak asasi manusia, melainkan [tujuan mereka] adalah mencegah pencapaian sebuah bangsa ke posisi peradabannya yang selayaknya
“Media-media dunia yang didominasi Amerika Serikat, Inggris dan Zionis dan terkadang menggulirkan propaganda sensasional untuk nyawa seekor hewan, [akan tetapi] dengan muka tebal bungkam di hadapan kejahatan-kejahatan dan yang serupa seperti bombardir yang sedang berlangsung di Yaman serta agresi dalam beberapa tahun lalu terhadap Jalur Gaza dan Lebanon.”
Ayatullah Khamenei kembali menekankan pentingnya mengenal musuh dan menjelaskan, “Rakyat harus siap menghadapi dan berkonfrontasi di medan-medan perang lunak, termasuk sektor budaya, politik dan sosial, dengan mengenal dalamnya kebencian musuh.”
Rahbar, Pemimpin Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengatakan, “Elemen-elemen perusak independensi peradilan termasuk ancaman, suap, kecanggungan dan tekanan publik, harus dilawan serta harus bersandarkan pada perilaku dan mekanisme hukum yang benar".
Beliau menegaskan kembali garis-garis merah nuklir Iran seraya mengatakan, “Amerika sedang berusaha menghancurkan industri nuklir Iran, namun para pejabat Iran, di samping menekankan garis-garis merah, juga mengupayakan kesepakatan baik, yang berarti kesepakatan adil dan terhormat [yang] sesuai dengan kepentingan dan kemaslahatan Iran.”